Kuala Kapuas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menerima bantuan pengadaan fasilitas internet berupa Starlink yang merupakan layanan internet berbasis satelit dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk 35 titik lokasi blank spot atau tidak ada sinyal.
“Alhamdulillah, usulan pengadaan Starlink sudah direalisasikan di 35 lokasi blank spot tersebut, dan untuk biaya operasionalnya masih ditanggung oleh pihak provinsi,” ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Kapuas, Hartoni U. Sawang di Kuala Kapuas, Jumat.
Bantuan pengadaan Starlink ini dibangun di lokasi yang kondisinya blank spot atau belum terjangkau jaringan sinyal seluler. Sebagian besar berada di wilayah hulu Kapuas atau daerah non-pasang surut.
Hartoni menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Kalteng, atas perhatian dan dukungan nyata dalam memperluas jaringan internet di daerahnya. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mendorong transformasi digital, meningkatkan kualitas layanan publik, serta memperluas akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat.
Bantuan ini ditujukan untuk memperkuat konektivitas digital di wilayah pedesaan dan pelosok yang selama ini mengalami keterbatasan jaringan komunikasi, khususnya di daerah dengan kategori blank spot atau tanpa akses internet sama sekali.
Baca juga: Siswa SMPN 1 Selat antusias kunjungi Disarpustaka Kapuas
Melalui program ini, layanan internet satelit ini diharapkan mampu menjadi solusi konkret terhadap persoalan kesenjangan akses digital, terutama di desa-desa terpencil, sekolah, puskesmas, serta kantor pemerintahan di wilayah pedalaman.
Selain itu, Pemkab Kapuas juga mendapatkan bantuan akses internet dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo berupa pembangunan perangkat Very Small Aperture Terminal (VSAT) Hughes Network System (HNS).
“Perangkat tersebut saat ini dipasang di sejumlah unit pelayanan publik seperti puskesmas, fasilitas kesehatan, dan sekolah madrasah, dengan total 120 titik lokasi,” katanya.
Lebih lanjut, Hartoni menyampaikan bahwa pihaknya juga terus mengusulkan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) setiap tahun kepada pemerintah pusat untuk memperluas jangkauan jaringan di Kapuas.
“Pada tahun 2024 dan 2025 sudah ada 18 BTS yang dibangun. Ke depan, kami berharap daerah lain yang masih blank spot juga dapat segera terealisasi pembangunan BTS-nya,” demikian Hartoni.
Baca juga: Sebanyak 719 jiwa terdampak banjir bandang di Desa Tumbang Manyarung Kapuas
Baca juga: Pelajar di Kapuas antusias ikuti PWI Goes To School
Baca juga: Pemkab Kapuas kirim bantuan logistik pendahuluan untuk korban banjir
