Marak serangan buaya, Camat Pulau Hanaut siapkan tim khusus

id BKSDA Sampit, pemkab Kotim, Pulau hanaut, buaya, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur

Marak serangan buaya, Camat Pulau Hanaut siapkan tim khusus

Camat Pulau Hanaut Fahrujiansyah saat diwawancarai mengenai insiden serangan buaya di wilayahnya baru-baru ini, Selasa (25/11/2025). ANTARA/Devita Maulina

Sampit (ANTARA) - Menyikapi maraknya kasus serangan buaya di wilayahnya, Camat Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Fahrujiansyah berencana untuk membentuk tim khusus guna penanggulangan situasi kedaruratan dan perlindungan cepat bagi warga.

“Kami akan membentuk tim penanggulangan untuk situasi darurat dari kecamatan sampai dengan desa, supaya ketika sewaktu-waktu ada kejadian maka tim itulah yang lebih dulu digerakkan,” kata Fahrujiansyah di Sampit, Selasa.

Ia mengaku, dalam waktu kurang dari dua bulan ia menjabat sebagai Camat Pulau Hanaut, telah banyak cerita dari warga setempat yang ia dengar mengenai seringnya kemunculan buaya di wilayah tersebut.

Berbeda dengan buaya sungai yang ukurannya relatif lebih kecil, buaya muara tergolong besar, bahkan beberapa kali ukuran manusia dewasa. Salah seorang warga bahkan mengaku pernah melihat buaya muara berukuran sampai 5 meter di wilayah tersebut.

Kecamatan Pulau Hanaut yang berada tak jauh dari muara Sungai Mentaya, habitat alami buaya, sehingga tidak mengherankan buaya sering terlihat di wilayah itu. Tetapi, hal ini juga tidak bisa dianggap sepele, sebab potensi serangan terhadap manusia pun meningkat.

“Kita lihat sekarang ini buaya semakin mengganas, mungkin karena habitatnya atau ekosistem setempat yang terganggu lalu pakan alaminya juga berkurang sehingga mereka keluar memangsa manusia. Hal ini juga menjadi perhatian kami,” ujarnya.

Berdasarkan data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit setidaknya ada enam kejadian serangan buaya terhadap manusia di wilayah Kecamatan Pulau Hanaut, dengan tiga di antaranya menyebabkan korban meninggal dunia.

Kejadian terbaru adalah pada Sabtu (22/11) lalu, seorang kakek berusia 63 tahun yang tengah mencari udang di sekitar Sungai Rongkang berdekatan dengan Pantai Cemeti diterkam buaya sekira pukul 04:00 WIB.

Baca juga: Disdik Kotim dorong peningkatan kompetensi guru berbasis Smart School

Tubuh korban sempat dibawa oleh hewan predator tersebut. Jenazah baru ditemukan oleh masyarakat bersama tim gabungan pada hari ketiga setelah kejadian, dengan kondisi tubuh yang tak lagi utuh.

Kejadian naas inilah yang menjadi pemicu pihak kecamatan setempat untuk membentuk tim khusus. Selain dari pemerintah kecamatan, tim khusus ini juga akan melibatkan perwakilan dari setiap desa yang ada di Kecamatan Pulau Hanaut.

“Kami ingin membentuk tim dulu, secara legalitas dibentuk, lalu nanti kami sampaikan ke BPD, BUMDes dan masyarakat lainnya agar ketika terjadi situasi darurat tim itu yang duluan bergerak. Supaya tidak seperti kemarin ketika ada serangan buaya, bingung mau menunjuk siapa akhirnya semua warga turun,” lanjutnya.

Tim khususnya ini ibaratkan SAR tingkat kecamatan yang siap digerakkan untuk pencarian korban atau penanganan situasi ekstrem lainnya. Tim ini akan dibekali dengan pakaian dan peralatan.

Bukan hanya ketika terjadi serangan buaya, tim khusus ini juga dimaksudkan untuk membantu masyarakat ketika terjadi situasi darurat lainnya seperti banjir dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Disamping itu, tim khusus ini juga diarahkan untuk membantu edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai potensi bahaya yang ada di sekitar dan upaya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Tim ini diharapkan membantu edukasi masyarakat agar dapat mengubah pola-pola lama yang menyebabkan kurangnya kewaspadaan. Misalnya, ketika mencari ikan ke sungai perhatikan kondisi cuaca dan lingkungan sekitar. Meskipun ada tuntutan mencari nafkah, tapi jangan sampai lupa bahwa keselamatan itu yang utama,” demikian Fahrujiansyah.

Baca juga: Mahasiswa hukum di Kotim ikuti kuliah umum oleh Jamwas Kejagung

Baca juga: Komisi I DPRD Kotim dorong percepatan penuntasan kendala kelistrikan

Baca juga: PLN sebut 12 desa di Kotim ditargetkan terjangkau listrik Maret 2026


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.