Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menagih janji pemerintah pusat mengenai izin pemanfaatan kawasan hutan untuk pembangunan infrastruktur di kawasan pelosok.
"Oktober 2016 lalu kita usulkan pinjam pakai kawasan hutan dan dijanjikan tiga bulan selesai, tapi sampai April 2017 belum ada tanda-tanda. Makanya diputuskan revisi lokasi pembangunan jalan karena belum adanya izin itu," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotawaringin Timur, H Machmoer di Sampit, Senin.
Masalah status kawasan hutan masih menjadi kendala bagi pembangunan di Kotawaringin Timur. Banyak lokasi yang dicadangkan untuk pembangunan jalan dan jembatan, ternyata statusnya masih berada di kawasan hutan. Padahal kondisi di lapangan menunjukkan kawasan itu sudah berupa lahan masyarakat, bahkan kawasan permukiman.
Pemerintah daerah tidak bisa memaksa membangun jalan, jembatan atau bangunan jika lokasinya masih berada dalam kawasan hutan. Jika dipaksakan maka pemerintah daerah harus bersiap menghadapi gugatan hukum.
Untuk bisa memanfaatkan kawasan hutan menjadi jalan, diperlukan izin penetapan kawasan sehingga boleh melakukan aktivitas di atasnya. Izin inilah yang masih ditunggu pemerintah dan masyarakat agar pembangunan berjalan.
Sangat disayangkan jika rencana pembangunan infrastruktur menggunakan dana alokasi khusus atau DAK tidak bisa dilaksanakan lantaran terkendala kawasan hutan. Dana yang sudah dialokasikan oleh pemerintah pusat pun terancam hangus jika tidak digunakan.
"Untuk dana DAK paling lambat diserap 21 Juli untuk tahap pertama penyaluran. Kalau ada kendala dan menyebabkan dana itu hangus, maka yang dirugikan adalah masyarakat luas karena batal menikmati peningkatan infrastruktur daerah," tambah
Pemerintah pusat mengucurkan dana DAK untuk program khusus sesuai program nasional, termasuk peningkatan jalan di pedalaman. DAK ditetapkan melalui Peraruran Kementerian Keuangan dan wajib dicatat dalam APBD dan penggunaannya harus sesuai petunjuk pusat.
Berita Terkait
Perpustakaan Keliling sambangi Lapas Sampit layani warga binaan
Senin, 6 Mei 2024 21:09 Wib
Angka stunting naik, Bupati Kotim instruksikan evaluasi menyeluruh
Senin, 6 Mei 2024 20:51 Wib
Pemkab Kotim pertimbangkan tali asih bagi pemilik bangunan di bantaran sungai
Senin, 6 Mei 2024 16:37 Wib
Pemkab Kotim ajukan raperda pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat Dayak
Senin, 6 Mei 2024 16:04 Wib
Bupati Kotim dukung Bunda PAUD tingkatkan peran memajukan pendidikan
Senin, 6 Mei 2024 15:08 Wib
Disdik telusuri video pornografi diduga pelajar Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 16:53 Wib
PT Globalindo Alam Perkasa bergerak cepat membantu korban banjir di Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 15:24 Wib
BMKG Kotim minta masyarakat waspadai fenomena bulan perigee terhadap banjir
Minggu, 5 Mei 2024 7:17 Wib