Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Yansen Binti meminta kepada pihak Polda setempat agar transparan dalam penggerebekan yang dilakukan di kediaman orang tuanya.
"Kepolisian harus terbuka dengan kasus penggerebekan yang dilakukan anggota Polda setempat," kata Yansen ketika dijumpai wartawan di lokasi kejadian, di Palangka Raya, Senin.
Dia menegaskan, ada sekitar delapan orang yang selama ini disuruhnya untuk membongkar pendopo di kediaman eks orangtuanya di Jalan Diponegoro.
Orang tersebut diamankan pihak kepolisian dan diduga terlibat dalam kasus pembakaran sekolah dasar yang satu bulan lalu terjadi.
"Benar Nora alias Ahmad Gajali itu saya suruh tinggal di kediaman milik orang tua saya. Dan delapan orang lainnya mereka saya suruh membersihkan pendopo yang ada di depan rumah ini," katanya.
Mengenai adanya terlibatnya kasus pembakaran sekolah yang dilakukan oleh anak buahnya. Pihaknya sama sekali tidak mengetahui hal itu.
Sebab Nora dan kawan-kawan juga terlibat dalam satu organisasi Gerdayak.
"Saya tidak yakin kalau mereka terlibat dalam kasus hal tersebut," ucapnya.
Kendati pihaknya benar terlibat nantinya, dalam waktu dekat ini juga Yansen akan mengirimkan pengacara untuk mendampingi mereka dalam proses pemeriksaan.
"Kita berharap polisi harus Transparan dalam hal ini, agar tidak jadi informasi yang simpang siur seperti sekarang ini," beber dia.
Berita Terkait
Penderita diabetes bersyukur JKN fasilitasi akses layanan kesehatan
Jumat, 26 April 2024 17:05 Wib
Timnas Indonesia U-23 cetak sejarah baru, kata Erick Thohir
Jumat, 26 April 2024 16:48 Wib
Indonesia memang pantas menang atas Korsel
Jumat, 26 April 2024 16:46 Wib
Penghapusan Pramuka dari ekstrakurikuler jadi sorotan Kwarnas
Jumat, 26 April 2024 16:45 Wib
Polresta Palangka Raya terjunkan 108 personel amankan Paskah Nasional
Jumat, 26 April 2024 16:34 Wib
Jadikan Paskah Nasional sebagai era kebangkitan Kristen berkontribusi bagi bangsa
Jumat, 26 April 2024 16:15 Wib
Kemenag Kalteng: Perayaan Paskah Nasional momen tingkatkan toleransi
Jumat, 26 April 2024 16:04 Wib
KSOP Sampit catat 30 persen pemudik belum kembali
Jumat, 26 April 2024 16:00 Wib