Wartawan RCTI sempat tak sadar saat dikeroyok mahasiswa
Setelah dipukuli, saya sudah tidak sadar dan tahu-tahu sudah dilerai polisi,"
Jakarta (ANTARA
News) - Wartawan RCTI Sukron sempat tidak sadarkan diri usai dikeroyok
sejumlah mahasiswa Universitas Trisakti saat kericuhan aksi demontrasi
di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat, Rabu sore.
"Setelah dipukuli, saya sudah tidak sadar dan tahu-tahu sudah dilerai polisi," kata Sukron di Markas Polda Metro Jaya, Rabu.
Sukron menjelaskan kronologis kejadian saat dirinya bersama sejumlah wartawan media cetak dan elektronik meliput aksi mahasiswa terkait "15 Tahun Tragedi Trisakti" di depan Istana Presiden.
Para wartawan merekam peristiwa bentrokan antarmahasiswa yang berunjuk rasa tersebut, namun mahasiswa melarang kegiatan meliput.
Sukron menyebutkan mahasiswa yang melarang itu, sempat menendang wartawan yang merekam gambar, sehingga wartawan televisi swasta itu, berusaha menghindar berlari dan membela diri dengan cara memukul mahasiswa yang menyerang.
"Setelah itu saya lari, namun orang yang dipukul kemudian mengejar saya bersama temannya dan mengeroyok saya," ujar Sukron.
Sukron mengenali wajah salah satu oknum mahasiswa Universitas Trisakti yang diduga mengejar dan memukul dengan bukti rekaman gambar.
Lebih lanjut, Sukron menyatakan salah satu oknum mahasiswa yang memukul itu, mengaku seorang anak jenderal polisi berpangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal.
Akibat pengeroyokan itu, Sukron mengalami luka lebam pada mata bawah bagian kanan, sakit pada bagian kepala dan kaki.
Saat ini, Sukron menjalani visum, guna melengkapi barang bukti membuat laporan polisi terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan mahasiswa Universitas Trisakti.
(T014/I007)
"Setelah dipukuli, saya sudah tidak sadar dan tahu-tahu sudah dilerai polisi," kata Sukron di Markas Polda Metro Jaya, Rabu.
Sukron menjelaskan kronologis kejadian saat dirinya bersama sejumlah wartawan media cetak dan elektronik meliput aksi mahasiswa terkait "15 Tahun Tragedi Trisakti" di depan Istana Presiden.
Para wartawan merekam peristiwa bentrokan antarmahasiswa yang berunjuk rasa tersebut, namun mahasiswa melarang kegiatan meliput.
Sukron menyebutkan mahasiswa yang melarang itu, sempat menendang wartawan yang merekam gambar, sehingga wartawan televisi swasta itu, berusaha menghindar berlari dan membela diri dengan cara memukul mahasiswa yang menyerang.
"Setelah itu saya lari, namun orang yang dipukul kemudian mengejar saya bersama temannya dan mengeroyok saya," ujar Sukron.
Sukron mengenali wajah salah satu oknum mahasiswa Universitas Trisakti yang diduga mengejar dan memukul dengan bukti rekaman gambar.
Lebih lanjut, Sukron menyatakan salah satu oknum mahasiswa yang memukul itu, mengaku seorang anak jenderal polisi berpangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal.
Akibat pengeroyokan itu, Sukron mengalami luka lebam pada mata bawah bagian kanan, sakit pada bagian kepala dan kaki.
Saat ini, Sukron menjalani visum, guna melengkapi barang bukti membuat laporan polisi terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan mahasiswa Universitas Trisakti.
(T014/I007)