Petani Kotawaringin Timur Luncurkan Beras Lokal Bermerek

id Petani Kotawaringin Timur Luncurkan Beras Lokal Bermerek

Petani Kotawaringin Timur Luncurkan Beras Lokal Bermerek

Ilustrasi, Sedikitnya 6000 hektare padi akan dipanen di kawasan yang dijadikan lumbung beras tersebut, Senin,(3/6) (FOTO ANTARA Kalteng/Norjani)

Mudah-mudahan bisa dua hingga tiga kelompok bisa melakukan ini...
Sampit, Kalteng, 22/6 (Antara) - Petani Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, segera meluncurkan beras lokal bermerek agar produksi mereka mampu bersaing dengan beras kemasan produk dari luar daerah.

"Sudah ada kelompok tani yang memproduksi beras dan mereka sudah siapkan merek, jadi tinggal tunggu kemasan. Nanti akan dilepas oleh Pak Bupati mereknya," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur Jakatan di Sampit, Sabtu.

Saat ini, katanya, sudah ada dua kelompok tani di Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit dan Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang sudah siap memproduksi beras kemasan.

Selain itu, satu kelompok tani lainnya di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit yang juga sedang mempersiapkan terobosan serupa.

Pemerintah daerah membantu para petani untuk mewujudkan terobosan pemasaran beras lokal tersebut.

Ia menjelaskan mesin kemasan dan kemasan yang akan digunakan, saat ini sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Sampit dengan harapan dalam waktu dekat sudah bisa digunakan oleh petani.

"Mudah-mudahan bisa dua hingga tiga kelompok bisa melakukan ini. Cuma saya sarankan, kalau harga pasaran itu misalnya Rp3.600 per kilogram, kita harus Rp3.800 jadi bisa untung dan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Jakatan.

Secara potensi, kata dia, sebenarnya banyak kelompok tani yang bisa mengupayakan nilai tambah beras yang dihasilkan dengan cara membuatnya dalam produk kemasan bermerek sehingga mudah dipasarkan.

Akan tetapi, katanya, para petani terbentur masalah permodalan, sedangkan bantuan pemerintah juga tidak mungkin bisa memenuhi permintaan petani dalam waktu singkat.

"Kendalanya modal juga karena untuk penggilingan perlu modal untuk memproses gabah yang diantar petani. Tapi kami terus berusaha berbagai cara untuk membantu petani mengatasi masalah itu," katanya.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur secara gencar berupaya meningkatkan produksi beras untuk mencapai target swasembada beras. Selama 2012, daerah dengan jumlah penduduk 405.359 jiwa itu masih kekurangan produksi beras sebesar 25.612 ton.

Kebutuhan beras ini akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Sebagai komoditas strategis, padi harus menjadi komoditas utama yang terus dikembangkan karena menyangkut kebutuhan hidup masyarakat. Komoditas itu bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya, hingga politik.

Produksi padi di Kotawaringin Timur pada 2013 ditargetkan sebesar 36.399 ton gabah kering giling. Berdasarkan laporan, hingga saat ini produksi yang telah dicapai sebesar 34.328 ton dari musim tanam Oktober-Maret 2012/2013. Artinya masih ada kekurangan produksi sebesar 2.071 ton.



(T.KR-NJI/B/M029/M029)