Bandung (ANTARA
News) - Dua gadis dari Padepokan Robot Bandung, Michelle Emmanuela dan
Jocelyn Olivia, mengenalkan robot penyiram tanaman lengkap dengan
pengaturan kelembaban otomatis.
"Robot ini akan menyiram bunga dengan otomatis dengan pengaturan tingkat
kelembaban yang dapat disesuaikan," kata Michelle di sela-sela pameran
robot di Grand Hotel Panghegar Kota Bandung, Rabu.
Robot penyiram tanaman itu merupakan salah satu dari sejumlah robot yang
dipamerkan pada acara konferensi internasional keragaman hayati,
perubahan iklim dan ketahanan pangan (International Conference on
Biodiviersity, Climate Change, and Food Security).
Piranti yang dinamakan robot penyiraman tanaman karena dapat mengecek
kelembaban tanah, sehingga dapat menyiram sesuai dengan kondisi
kelembaban tanah tersebut.
Dengan mengadopsi teknik pelacak lintas (line tracker), maka robot dapat
bergerak secara konsisten mengikuti alur di lahan pertanian.
"Robot ini akan berjalan mengikuti alur, dan saat mendeteksi tanah yang kering, robot ini akan menyiramnya," kata Michelle.
Selain robot yang dibuat oleh padepokan robot Bandung, maka ada sejumlah
robot lain yang dipamerkan di hotel Grand Panghegar mulai dari tanggal 2
Juli 2013.
Salah satunya robot dari Universitas Maranatha yang berupa pesawat untuk membantu petani dalam memantau areal pertaniannya.
"Pesawat ini bisa membantu petani dalam menjangkau area pertanian dengan
adanya kamera streaming yang langsung dihubungkan dengan laptop," kata
Andi Pramana Tarigan, tim Robot Univeritas Maranatha.
Ia menjelaskan, dengan adanya kamera yang dipasangkan dalam pesawat
tersebut, maka robot bisa memberikan sensor dalam mengukur suhu,
kualitas udara, dan kelembabannya.
"Nantinya pesawat tersebut bisa memberikan sensor untuk mengukur suhu, kualitas udara, dan kelembaban tanah," katanya.
Pameran itu memperlihatkan pula robot hasil karya mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), UNIKOM, dan STIMIK Bandung. (*)
Robot Penyiram Tanaman Dari Michelle dan Jocelyn
Robot ini akan berjalan mengikuti alur..."