Hanya saja, baru beberapa tahun belakangan peneliti di University of Alaska Southeast di Juneau menyadari lebih banyak pohon yang mencuat. Kebanyakan pohon itu masih berakar dan bahkan sedikit kulit.
"Ada banyak, dan mereka berada di posisi vertikal. Menarik karena kami bisa melihat bagian terluar pohon dan dapat melihat usia pohon itu," kata Cathy Connor, profesor geologi di University of Alaska Southeast kepada LiveScience.
Tim peneliti mengidentifikasi ada sejenis cemara dan cemara beracun berdasarkan diameter batang kayu. Pohon itu merupakan jenis pohon yang tumbuh di daerah itu hari ini. Tetapi mereka masih mendalami untuk verifikasi jenis pohon itu.
Connor memperkirakan pepohonan itu dikelilingi kerikil, lebih dari seribu tahun yang lalu, ketika gletser meningkat, berdasarkan penelitian radiokarbon terhadap salah satu kayu.
Lapisan kerikil setinggi 1,2 - 1,5 meter diduga mengililingi pepohonan hingga akhirnya gletser menenggelamkan mereka.
Gletser Taku, di bagian selatan Juneau, saat ini juga mengalami proses yang sama terhadap pohon kapas. Peristiwa ini memungkinkan peneliti untuk mengobservasi proses yang terjadi zaman ini, kata Connor.
Bedanya, Gletser Taku ditutupi salju yang tinggi sedangkan Mendenhall rata-rata 52 meter per tahun sejak 2005.
Saat ini, peneliti berencana kembali lagi ke Gletser Mendenhall untuk menggali sedimen dan menemukan vegetasi lainnya. Mereka juga berencana untuk mengukur pertumbuhan pohon untuk menentukan berapa tahun usia pohon ketika mereka mati.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas