Jemaah Haji Antusias Kuliah Subuh Di Mesjid Nabawi

id Jemaah haji antusias kuliah subuh di Mesjid Nabawi, haji

Jemaah Haji Antusias Kuliah Subuh Di Mesjid Nabawi

Madinah, 30/9 (Antara) - Puluhan jamaah haji Indonesia mengikuti kuliah subuh di Mesjid Nabawi Madinah, Senin, yang dibawakan sejumlah mahasiswa dari Universitas Madinah. Tampak Ustad H Anas Burhanudin mahasiswa tingkat doktoral (S3) memberikan ceram

Madinah (ANTARA News) - Puluhan calon haji Indonesia begitu antusias mengikuti kuliah subuh di Mesjid Nabawi, Madinah, Senin, sehingga masih tetap melakukan tanya jawab walaupun waktu kuliah subuh sudah habis.

Ustad H Anas Burhanudin yang pagi itu membahas shalat arbain, shalat sunah di Mesjid Quba, dan hukum memakai penutup mulut, sebenarnya sudah mengakhiri kuliah saat pukul 06.30 waktu setempat, namun karena banyaknya jemaah yang ingin bertanya maka sang Ustad akhirnya turun dari mimbar dan melakukan dialog sambil lesehan.

Ustad yang mengambil program doktoral di Universitas Madinah itu mempunyai gaya tutur yang mudah dipahami dengan setiap jawaban dilandasi hadist dan ayat-ayat Al-Qur`an sehingga wajar banyak jemaah yang penasaran.

Salah satu jamaah asal Perumnas Tangerang, sempat mengajukan pertanyaan bagaimana hukum shalat arbain karena ia yang menjadi jamaah Penyelanggara Haji Khusus (dulu ONH-plus) hanya mendapat kesempatan enam hari di Madinah oleh biro perjalanan hajinya sehingga tidak mungkin bisa ikut shalat arbain yang mengharuskan 40 waktu shalat atau delapan hari.

Anas menjelaskan bahwa hadis yang mendasari shalat arbain itu lemah dan sebenarnya ada amalan lain yang melebihi arbain yaitu melakukan shalat subuh di mesjid yang dilanjutkan dengan dzikir sampai muncul matahari sekitar pukul 06.30 WIB lalu ditutup dengan shalat sunah dua rakaat.

"Hadist dari Tarmizi menyebutkan kalau melaksanakan itu maka sama dengan melaksanakan haji dan umroh secara sempurna. Rasulullah menyebut tiga kali kata sempurna dalam hadisnya itu," katanya.

Ia juga menjelaskan, balasan amalan itu, tidak hanya jika dilakukan di mesjid di tanah haram tetapi juga nilai amalannya sama jika dilakukan di mesjid di Indonesia.

Ia juga mengungkapkan, amalan lain yaitu shalat dua rakaat di Mesjid Quba, mesjid pertama yang dibangun umat Islam, maka pahalanya sama dengan umroh.

"Ambilah kesempatan anda di Madinah dengan berziarah di Mesjid Quba dan shalat sunah di sana," katanya.

Pada kuliah subuh sebelummya, Anas juga mengungkap tentang nikmat surga.

Sejumlah mahasiswa Indonesia juga mengisi kuliah di Mesjid Nabawi seperti Ustad Feranda dan Ustad Abdullah Roypada seusai shalat Ashar.

(b013/a011)