London (ANTARA
News) - Film pendek karya sineas muda Indonesia Amanda Valani yang
berjudul "A Long Way to Go," berhasil menarik perhatian dalam festival
film bertemakan HAM (Hak-hak Asasi Manusia) di London, awal pekan.
Film dokumenter pendek karyanya berkisah tentang pencarian identitas
seorang transgender asal Inggris yang akhirnya memeluk Islam sebagai
agamanya.
Amanda Valani, yang sedang mengambil program master dalam bidang
dokumenter di Goldsmith University of London kepada Antara London, Kamis
mengatakan film berkisah tentang mantan tentara Inggris kini mengalami
depresi akibat penolakan dan tindakan intimidasi dari keluarga serta
lingkungan sekitarnya.
Lucy (29), yang mengubah namanya menjadi Layla setelah menjadi seorang
mualaf, menceritakan bahwa ia mendapatkan kedamaian saat belajar lebih
dalam mengenai Islam melalui Al-Quran.
"Very peaceful," ujar Layla yang dilahirkan di Cirencester dan akhirnya
pindah ke Swindon yang senang menikmati nyanyian syahdu kelompok
musik Islami dari telepon genggamnya.
Kisah nyata Layla yang kini mengenakan jilbab dan menetap di kota
Swindon mengakui bahwa ia menemukan kedamaian dengan menjadi seorang
muslimah.
Usaha Layla untuk meyakinkan identitas dirinya sendiri itu sebagai
seorang lelaki dilakukannya dengan masuk sekolah militer . Tapi pada
akhirnya memutuskan untuk keluar militer karena yakin dia ingin menjadi
perempuan.
"Sayangnya pengurus di mesjid tidak mengizinkannya sholat di mesjid
bersama jamahah wanita lainnya, akhirnya Lucy hanya menjalankan ibadah
sholat lima waktu di rumahnya.
Film "A Long Way To Go" terpilih sebagai delapan nominasi film
dokumenter terbaik diantara ratusan film yang masuk dalam kompetisi film
antar mahasiswa se-Inggris Raya yang diadakan oleh Human Rights Watch.
Amanda mengatakan membuat film bertemakan muslim transgender sudah
menjadi salah satu obsesi saya sejak beberapa tahun lalu, namun baru
tahun ini terealisasi.
Menurut gadis yang bekerja di stasiun Metro TV ini, di Indonesia isu
transgender sangat sensiif jika dikaitkan dengan agama Islam, sehingga
sulit untuk ditayangkan secara luas.
Salah satu tantangan membuat film ini adalah perbedaan budaya antara
dirinya dan subyek film tapi pada akhirnya bisa berjalan lancar karena
Layla menaruh kepercayaan besar terhadap saya dalam membuat film
mengenai hidupnya, demikian Amanda Valani. (ZG)
Berita Terkait
Pemerintah punya program yang mampu jembatani sineas dengan investor
Rabu, 30 Maret 2022 12:43 Wib
Serial rekomendasi sineas Indonesia untuk temani #dirumahaja
Selasa, 31 Maret 2020 14:32 Wib
Deretan film Indonesia yang sukses adaptadi karya Sineas Korea Selatan
Jumat, 27 Maret 2020 18:31 Wib
Joko Anwar sampaikan pesan untuk sineas yang masih syuting film
Kamis, 26 Maret 2020 15:49 Wib
Dukungan sineas terbaik Tanah Air pada film 'Hit & Run'
Senin, 13 Mei 2019 12:07 Wib
Tidak ada yang istimewa dari Piala Oscar 2019, kata Sidi Saleh
Selasa, 26 Februari 2019 12:03 Wib
Kemdikbud Persiapkan Sineas Masa Depan
Jumat, 27 Mei 2016 14:33 Wib
Sineas Indonesia Dan Korea Selatan Jalin Kerjasama
Sabtu, 11 Oktober 2014 12:04 Wib