Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berupaya mengembangkan tanaman anggrek tebu, sebagai tanaman asli dan khas daerah tersebut.
"Kami harus memiliki tanaman khas dan menurut kami tanaman yang cocok serta memiliki nilai tinggi itu adalah jenis tanaman anggrek tebu," kata Bupati Kotim Supian Hadi kepada wartawan di Sampit, Selasa.
Di Kabupaten Kotawaringin Timur, jenis anggrek tebu tumbuh liar di hutan pedalaman wilayah utara, yaitu di Kecamatan Antang Kalang dan Kuala Kuayan.
Ke depan anggrek tebu tersebut akan di kembangkan di daerah perkotaan, dan ditanam di seluruh taman yang ada agar Kota Sampit terlihat lebih indah.
"Anggrek tebu terbiasa tumbuh di hutan belantara, sehingga diperkirakan akan sulit untuk bisa tumbuh di daerah perkotaan, namun kita patut berupaya mengembangkan di wilayah perkotaan," katanya.
Bunga anggrek tebu sangat indah dengan bentuk yang kecil-kecil. Warna anggrek tebu didominasi kuning ditambah bercak-bercak berwana coklat, hitam dan ungu, sehingga sangat cocok jika untuk memperindah kota.
Dalam satu batang anggrek biasanya terdapat puluhan tangkai bunga. Sebelum berbunga, tanaman ini didahului batang yang sama persis dengan tebu, kemudian akan muncul batang anggrek di tengah yang kemudian berbunga.
Dengan dikembangkannya anggrek tebu sebagai tanaman khas daerah diharapkan nantinya dapat memperindah kota, selain itu juga untuk mendongkrak penilaian Piala Adipura.
"Kota Sampit saat ini sudah tiga kali berturut-turut mendapat Piala Adipura dan pada tahun 2015, kami menrgetkan mampu meraih Adipura Kencana. Untuk itu berbagai persiapan dan pembenahan di sejumlah sudut kota dan untuk menambah poin tidak ada salahnya jika kami mengembangkan tanaman anggrek tebu tersebut, kami harus mencobanya," ucapnya.
Motif batik
Anggrek tebu saat ini sudah dijadikan sebagai motif batik Sampit, yang dilucurkan belum lama ini, dan batik anggrek tebu memiliki makna penting yaitu motivasi.
Batik Sampit merupakan perpaduan anggrek tebu atau dalam bahasa Dayak disebut anggrek tewu dan motif gayung birang.
Anggrek tebu merupakan anggrek khas Kabupaten Kotim, kedua motif tersebut sengaja dipilih karena punya makna yang dalam sekaligus sebagai harapan dan doa. Batik Sampit merupakan murni hasil karya para seniman dan putra daerah.
Dari sinopsis yang dibuat Sanggar Seni Habaring Hurung Sampit dijelaskan, motif pada batik Sampit, Kabupaten Kotim adalah hasil penggabungan antara motif gayung birang yang berarti percikan emas yang tercecer dan motif anggrek tebu.
(T.KR-UTG/B/F002/F002)
Kota Waringin Timur Kembangkan Tanaman Anggrek Tebu
Kami harus memiliki tanaman khas dan menurut kami tanaman yang cocok serta memiliki nilai tinggi itu adalah jenis tanaman anggrek tebu,"