Wujudkan SDM unggul, Pemprov Kalteng alokasikan anggaran pendidikan 20,59 persen dari APBD

id pemprov kalteng alokasikan anggaran pendidikan 20 persen, pendidikan kalteng, gubernur kalteng, sugianto sabran, sdm unggul, berdaya saing, kalimantan

Wujudkan SDM unggul, Pemprov Kalteng alokasikan anggaran pendidikan 20,59 persen dari APBD

Foto Arsip - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bersama pelajar SMK dan SMA di Palangka Raya belum lama ini. (ANTARA/HO-Diskominfosantik Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan hingga 20,59 persen dari APBD sebagai komitmen terwujudnya sumber daya manusia (SDM) unggul serta berdaya saing.

"Pendidikan merupakan sektor penting dan strategis dalam mempersiapkan generasi muda Kalimantan Tengah," tegas Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Senin.

Pihaknya menekankan, anggaran sektor pendidikan merupakan amanat undang-undang dan mandatory spending yang harus terpenuhi. Diketahui pada 2024 ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalteng mencapai Rp10,2 triliun, dan 20,59 persen dari anggaran tersebut dialokasikan untuk pendidikan.

Berbagai program unggulan Pemprov Kalteng pada sektor pendidikan yang sedang berjalan, seperti Tabungan Beasiswa (TABE ) Berkah bagi 20 ribu mahasiswa kurang mampu dan masing-masing mahasiswa menerima sebesar Rp7,5 juta.

Kemudian program sekolah gratis bagi 97 ribu siswa SMA,SMK, dan SLB, serta program kuliah gratis bagi 10 ribu mahasiswa Kalimantan Tengah pada 32 perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi setempat.

Melalui program ini seluruh lulusan SMA maupun SMK di Kalimantan Tengah agar dapat melanjutkan pendidikan tanpa terkendala biaya, baik di tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi.

Baca juga: Brigade Pangan wujudkan swasembada pangan nasional dengan peran pemuda

Gubernur Sugianto Sabran juga menyebut, program tersebut untuk memastikan agar tidak ada lagi anak Kalimantan Tengah yang tidak bersekolah maupun kuliah, dengan alasan terkendala biaya.

“Kita sudah hitung dengan cermat, melalui program sekolah dan kuliah gratis ini, orang tua tidak terbebani sehingga anak-anaknya bisa fokus sekolah maupun kuliah, tanpa kekhawatiran masalah biaya, karena sudah ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah," tegasnya.

Lebih lanjut Sugianto memaparkan memajukan pendidikan, selain program pemenuhan sarana prasarana utama, pihaknya juga terus melakukan adaptasi era teknologi, dengan percepatan digitalisasi pada unit satuan pendidikan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

"Adaptasi era teknologi itu di antaranya dengan penyediaan jaringan internet starlink, juga papan tulis interaktif berbasis digital," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan pada momentum HUT PGRI dan Hari Guru Nasional 25 November 2024 ini, merupakan tonggak penting bagi kebangkitan pendidikan di Kalimantan Tengah. Pendidikan merupakan sektor strategis dalam membangun generasi unggul, terlebih Kalimantan Tengah beririsan dengan Ibu Kota Nusantara.

“Pembangunan di bidang pendidikan ini kita tidak bisa hanya melihat satu sisi pada peserta didik saja, tetapi sarana prasarana serta kesejahteraan guru juga menjadi perhatian serius," paparnya.

Baca juga: Pemprov Kalteng: Jembatan Tumbang Manjul permudah akses menuju Melawi-Kalbar

Pemprov Kalteng mengapresiasi para guru yang bertugas di daerah terpencil dengan memberi tambahan penghasilan khusus sebesar Rp3 juta, dan guru yang bertugas di perkotaan sebesar Rp2 juta, serta kenaikan gaji bagi guru tidak tetap sebesar Rp3,2 juta.

Kemudian sebelumnya pada jambore pendidikan belum lama ini, juga telah diserahkan dana BOSDA sebesar Rp12,7 miliar, 63 unit panel surya senilai Rp6,1 miliar untuk sekolah yang saat ini belum terjangkau listrik, dan Rp3 miliar untuk pemenuhan akses internet melalui pengadaan starlink.

Dalam rangka peningkatan kesejahteraan guru, Pemprov Kalteng juga telah memprogramkan dan sudah berjalan, yaitu membangun 5.000 unit rumah guru Berkah dengan DP nol persen.

“Ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah, banyak saya temukan para guru kita belum memiliki rumah hunian yang layak, untuk itu dengan program 5.000 unit rumah guru ini diharap para pahlawan tanpa tanda jasa ini, bisa menikmati kehidupan yang nyaman dengan memiliki rumah hunian yang layak," tegas Sugianto Sabran.

Baca juga: Perkuat sinergi bersama masyarakat, Pemprov gelar Jalan Sehat Kalteng Berkah

Baca juga: Kalimantan Tengah pacu kualitas penyelenggaraan haji dan umrah