Pembicaraan Perdamaian Sudan Selatan Dilanjutkan Di Ethiopia
Addis Ababa (ANTARA News) - Lembaga Antar-Pemerintah mengenai
Pembangunan (IDAG), badan regional delapan negara Afrika Timur,
menggelar pembicaraan perdamaian banyak-pihak di Ibu Kota Ethiopia,
Addis Ababa, Kamis (18/12), guna membahas konflik satu tahun di Sudan
Selatan.
IGAD telah menengahi proses perdamaian Sudan Selatan sejak konflik tersebut meletus setahun lalu di negara termuda di dunia itu.
Pertempuran masih berkecamuk di negeri tersebut kendati pihak yang bertikai mencapai kesepakatan bagi dihentikannya permusuhan (CoH) dan komitmen bagi pelaksanaannya.
Upaya penengahan yang dipimpin IGAD itu telah memberi hasil nyata termasuk antara lain penandatanganan kesepakatan CoH oleh kedua pihak yang bertikai, demikian laporan Xinhua.
Proses tersebut juga menghasilkan komitmen kedua pihak untuk bekerja sama menemukan penyelesaian politik bagi konflik itu, kata Tewolde Maskal, pejabat IGAD, dalam pernyataan pembukaannya yang disampaikan atas nama Sekretaris Eksekutif IGAD Mahboub Maalim.
"Penandatanganan matriks pelaksanaan kesepakatan CoH dan kemajuan dicapai dalam masalah utama termasuk pembentukan Pemerintah Peralihan Persatuan Nasional, pembagian kekuasaan, susunan dan sistem pemerintahan kendati ada masalah yang mengganjal," kata Tewolde.
Konflik masih berkecamuk dan ancaman bencana kemanusiaan membayang karena kenyataan bahwa pihak yang bertikai tidak menghormati komitmen mereka dan menyampaikan komitmen kembali untuk menghentikan konflik tersebut, kata pejabat itu.
(Uu.C003)
IGAD telah menengahi proses perdamaian Sudan Selatan sejak konflik tersebut meletus setahun lalu di negara termuda di dunia itu.
Pertempuran masih berkecamuk di negeri tersebut kendati pihak yang bertikai mencapai kesepakatan bagi dihentikannya permusuhan (CoH) dan komitmen bagi pelaksanaannya.
Upaya penengahan yang dipimpin IGAD itu telah memberi hasil nyata termasuk antara lain penandatanganan kesepakatan CoH oleh kedua pihak yang bertikai, demikian laporan Xinhua.
Proses tersebut juga menghasilkan komitmen kedua pihak untuk bekerja sama menemukan penyelesaian politik bagi konflik itu, kata Tewolde Maskal, pejabat IGAD, dalam pernyataan pembukaannya yang disampaikan atas nama Sekretaris Eksekutif IGAD Mahboub Maalim.
"Penandatanganan matriks pelaksanaan kesepakatan CoH dan kemajuan dicapai dalam masalah utama termasuk pembentukan Pemerintah Peralihan Persatuan Nasional, pembagian kekuasaan, susunan dan sistem pemerintahan kendati ada masalah yang mengganjal," kata Tewolde.
Konflik masih berkecamuk dan ancaman bencana kemanusiaan membayang karena kenyataan bahwa pihak yang bertikai tidak menghormati komitmen mereka dan menyampaikan komitmen kembali untuk menghentikan konflik tersebut, kata pejabat itu.
(Uu.C003)