Washington (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
mengecam kesepakatan nuklir Iran sebagai "kesepakatan yang buruk",
kendati Presiden AS Barack Obama menekankan lagi komitmennya dalam
melindungi keamanan Israel.
"Kesepakatan itu tidak memundurkan
program nuklir Iran," kata Netanyahu kepada CNN. "Tidak ada satu pun
sentrifuge nuklir yang dihancurkan. Tidak ada satu pun fasilitas nuklir
yang ditutup, termasuk fasilitas bawah tanah yang telah mereka bangun
diam-diam. Ribuan sentrifuge nuklir akan terus memutar pengayaan
uranium. Itu adalah kesepakatan yang buruk."
Kesepakatan nuklir
di Swiss menyebutkan, Iran mesti memangkas sekitar 2/3 jumlah sentrifuge
uraniumanya atau 6.104 dari 19.000 unit selama 10 tahun ke depan.
Ketika
ditanya apakah dia mempercayai Obama, Netanyahu menjawab, "Saya percaya
bahwa presiden tengah melakukan apa yang dianggapnya baik bagi Amerika
Serikat, namun saya kira kita boleh berbeda pendapat mengenai hal ini
karena Iran tidak bisa dipercaya."
Namun Obama bersikukuh
mendukung Israel kendati negeri ini menentang kesepakatan nuklir Iran.
"Saya sudah konsisten mengatakan bahwa pertahanan kami menyangkut Israel
tak bisa dikompromikan," kata Obama kepada New York Times.
Obama
malah menyatakan bahwa jika AS tidak bersepakat dengan Iran maka
perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah akan terjadi karena
negara-negara Arab Sunni yang memusuhi Iran akan terpicu menguasai
senjata nuklir, jika kesepakatan nuklir dengan Iran gagal.
Netanyahu
membangkang, dan kepada ABC News menyatakan pencabutan sanksi ekonomi
kepada Iran menyusul kesepakatan nuklir itu, malah membuat Iran memiliki
dana lebih besar lagi untuk membangun sistem persenjataan massalnya.
"Mereka
tidak akan menggunakan uang (menyusul pencabutan sanksi ekonomi) untuk
sekolah, rumah sakit atau jalan...mereka akan menggunakannya untuk
dialirkan ke mesin teror mereka di seluruh dunia dan mesin militer
mereka yang kini sibuk menduduki Timur Tengah," kata Netanyahu.
Komentar
Netanyahu ini diserang balik oleh Senator kubu Demokrat Dianne
Feinstein yang menyatakan Netanyahu mengkritik tapi tidak memberi jalan
keluar.
Sedangkan Ben Rhodes, wakil penasihat keamanan AS urusan
komunikasi strategis, menyatakan Netanyahu salah karena tidak ada
kesepakatan yang bisa dicapai tanpa menghentikan program nuklir Iran,
demikian AFP.
Berita Terkait
Kante jadi kapten Prancis hadapi Israel
Kamis, 14 November 2024 21:11 Wib
AS terus desak Israel pastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan ke Gaza
Kamis, 14 November 2024 7:07 Wib
Serangan Israel di Gaza pelanggaran sistematis hukum humaniter
Kamis, 14 November 2024 7:03 Wib
PBB sebut tindakan di Gaza kejahatan internasional terberat
Rabu, 13 November 2024 8:50 Wib
Korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon menjadi 3.243 orang
Rabu, 13 November 2024 8:32 Wib
Pemimpin Arab desak genosida Israel di Gaza diakhiri
Rabu, 13 November 2024 8:28 Wib
Italia pukul Israel dengan kemenangan besar
Selasa, 15 Oktober 2024 9:31 Wib
Serangan rudal dari Iran rusak 100 rumah di Tel Aviv
Kamis, 3 Oktober 2024 8:44 Wib