Pemadam Kebakaran Minta Masyarakat Aktif Tanggulangi Kebakaran

id Wawan Berlison, Pemadam Kebakaran Minta Masyarakat Aktif Tanggulangi Kebakaran

Pemadam Kebakaran Minta Masyarakat Aktif Tanggulangi Kebakaran

Kepala Bidang Damkar, Wawan Berlison. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kota Palangka Raya Kalteng, meminta masyarakat untuk aktif dalam menanggulangi kebakaran di wilayah itu.

"Saya minta masyarakat turut membantu kami dalam menanggulangi kebakaran, caranya dengan aktif menanggulangi kebakaran minimal di lingkungan rumah tinggal masing-masing," kata Kepala Bidang Damkar, Wawan Berlison, di Palangka Raya, Selasa.

Ia meminta masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap sesuatu yang dapat menjadi penyebab kebakaran seperti keadaan jalur kabel listrik dan kompor.

"Saya mengajak masyarakat untuk selalu waspada dengan memeriksa sambungan dan colokan listrik agar sesuai ketentuan. Memastikan kompor mati saat tidak digunakan dan jika menggunakan lilin saat mati listrik jauhkan barang-barang yang mudah terbakar," katanya.

Selain itu, pihaknya berharap agar setiap rumah di kota berjuluk `Kota Cantik` itu memiliki alat pemadam api ringan (Apar) karena merupakan alat pertolongan pertama saat kebakaran.

"Saat ini masyarakat umumnya mementingkan pola konsumtif, misalkan memiliki dua motor, banyak telepon genggam bahkan memiliki lebih dari satu kendaraan roda empat, tetapi sangat jarang warga yang menyediakan Apar di rumahnya," katanya.

Mantan Kepala Unit Pengelola Teknis itu menjelaskan meluasnya bahaya kebakaran, sedini mungkin bisa ditanggulangi dengan bantuan alat pemadam itu.

"Api besar itu, berasal dari api yang kecil dan saat api masih kecil sebenarnya dapat dimatikan menggunakan Apar, dengan begitu kebakaran kecil tidak akan sempat membesar," kata Wawan.

Untuk itu pihaknya mengimbau warga untuk selalu waspada karena kebakaran dapat terjadi kapan saja. Jika lengah, lanjutnya, harta benda dapat ludes terbakar dan risiko yang lebih fatal nyawa pun menjadi taruhannya.




(T.KR-RNA/B/N005/N005)