Palangka Raya (Antara Kalteng) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Tengah mengajak seluruh perserikatan buruh, federasi buruh, lembaga swadaya masyarakat maupun elemen kemahasiswaan memeringatai hari buruh atau biasa dikenal "Mayday" tanpa demonstrasi turun ke jalan.
Ajakan tersebut sebagai upaya merubah paradigma atau pola pikir maupun cara memeringati "mayday" secara elegan dan tepat sasaran, kata Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans Kenna di Palangka Raya, Senin.
"Disnakertrasn Kalteng menawarkan peringatan buruh dengan melaksanakan dialog. Dialog ini nantinya, jika ada rekomendasi yang perlu disampaikan kepada Pemerintah Pusat, bisa dibuat dan dikirim," ucapnya.
Kenna menegaskan ajakan memeringati 'mayday' dengan berdialog bukan upaya melarang berdemontrasi. Sebab, menurut dirinya berdemonstrasi merupakan hak setiap warga Negara Indonesia yang diatur dalam Undang-undang.
Dia mengatakan, dialog ini hanya tawaran dan apabila disetujui, maka Disnakertrans Kalteng akan melaksanakannya. Bahkan, dalam dialog tersebut dipastikan semua pihak bebas memberikan pendapat serta menentukan tujuan akhir.
"Apabila ada yang menyatakan bahwa kondisi tenaga kerja di suatu kabupaten/kota perlu ada sikap, maka melalui dialog tersebut dibuatkan surat dan kirim ke Bupati/Wali Kota yang ada di Kalteng. ini tawaran," ujarnya.
Menurut dia, tawaran dialog tersebut telah disampaikan ke berbagai serikat pekerja, LSM, badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun organisasi kepemudaan, beberapa waktu lalu, dan mayoritas merespon secra positif.
Dia menjelaskan gambaran singkat terkait dialog yang akan dilaksanakan tersebut. Di mana akan dilibatkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kersehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, serta pihak lainnya.
"Ada satu dua serikat pekerja yang menolak, dan tetap akan melakukan aksi turun ke jalan. Kami tidak melarang dan mempersilahkan. Kami tetap mengajak serikat pekerja itu usai berdemonstrasi bisa ikut dalam dialog," demikian Kenna.
(T.KR-JWM/B/S019/S019)