Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membenahi secara total drainase yang ada di Kota Sampit agar banjir parah yang terjadi belum lama ini tidak terulang.
"Drainase Sampit kita benahi total, baik di Kecamatan Ketapang maupun Baamang. Titik-titik yang terendam banjir parah, menjadi prioritas kita, tapi semuanya akan kita benahi total," tegas Bupati Kotim, Supian Hadi di Sampit, Selasa.
Supian bersama Wakil Bupati HM Taufiq Mukri dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, H Machmoer turun memantau pembongkaran drainase di sejumlah lokasi. Pembongkaran drainase di Jalan HM Arsyad menggunakan dua alat berat untuk menjebol tutup drainase dan mengeruk sampah.
Drainase tidak mampu mengalirkan air secara maksimal ke saluran besar ke anak sungai karena banyak yang tersumbat sampah dan tebalnya lumpur. Tidak sedikit drainase yang ditutup permanen menuju kantor atau toko milik warga, terpaksa dijebol
agar petugas bisa mengeruk lumpur dan material yang menyumbat drainase.
"Bagi para pemilik toko, kalau tidak membersihkan material di depan usahanya, kalau sampai tiga kali ditegur tapi tidak diindahkan maka akan kita cabut izin usahanya. Ini sosialisasi dulu, tapi nanti jangan terkejut kalau kita mengambil tindakan tegas," tegas Supian.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kotim, H Machmoer menegaskan, semua drainase di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang dibenahi secara total. Langkah ini dilakukan agar semua drainase berfungsi dengan baik untuk menyalurkan air saat hujan.
"Ini bukan tersumbat, tapi disumbat karena ada indikasi yang sengaja membuat cor yang akhirnya menghambat fungsi drainase. Pokoknya yang mampet kami bongkar. Kalau ada yang tidak mau, kami serahkan kepada masyarakat untuk menilainya.
Kalau tidak mau, kami tinggal. Tapi masyarakat lainnya pasti protes karena akan banjir," tegas Machmoer.
Drainase sejumlah jalan yang saat ini sedang dibongkar total di antaranya di Jalan HM Arsyad, MT Haryono, Kopi dan lainnya. Pemerintah daerah meminta masyarakat
turut membantu mencegah banjir terulang dengan cara membersihkan drainase di lingkungan masing-masing sehingga air mengalir lancar ke saluran pembuangan induk menuju Sungai Mentaya.
(T.KR-NJI/B/R021/R021)
Berita Terkait
15 sekolah di Kotim jalani penilaian CSA 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 20:58 Wib
Disdik bangga LKP di Kotim satu-satunya penerima bantuan Kemendikbudristek
Sabtu, 18 Mei 2024 19:51 Wib
Sekda Kotim dampingi keberangkatan jamaah calon haji hingga ke embarkasi
Sabtu, 18 Mei 2024 18:54 Wib
SMPN 4 Sampit fasilitasi penyaluran minat dan bakat siswa
Sabtu, 18 Mei 2024 5:20 Wib
Bupati Kotim minta jamaah calon haji doakan kemajuan daerah
Jumat, 17 Mei 2024 20:30 Wib
Wabup sebut kesuksesan digital farming cabai jadi contoh petani di Kotim
Jumat, 17 Mei 2024 19:53 Wib
Perkuat dukungan, Halikinnor daftar ke PKB
Jumat, 17 Mei 2024 19:01 Wib
Pemkab Kotim turunkan status tanggap darurat jadi pemulihan bencana banjir
Jumat, 17 Mei 2024 16:09 Wib