Sampit (Antara Kalteng) - Peredaran uang selama Sampit Expo 2015 dan Pasar Rakyat di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah cukup tinggi, yaitu mencapai Rp15,9 miliar selama pelaksanaan 25 April-3 Mei 2015.
"Jumlah peredaran uang sebesar Rp15,9 lebih, dan lebih tinggi dibanding Sampit Expo 2014 yang hanya Rp12,354 miliar, dan kenaikan Rp3,575 miliar (28 persen)," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelola Pasar Kotim, Mudjiono di Sampit, Senin.
Jumlah peserta selama sembilan hari kefiatan 367 peserta, lebih dari Sampit Expo 2014 yang hanya 285 peserta. Artinya ada kenaikan 82 peserta atau sebesar 31 persen. Peserta dari luar Kotim sebanyak 25 peserta yang berasal dari Jawa, Kaltim, Kalsel dan Palangka Raya.
Dari 367 peserta, perputaran uang per hari di Sampit Expo tahun ini diperkirakan mencapai Rp 1.770.025.000. Jumlah itu belum termasuk beberapa pedagang kecil yang berjualan secara insidentil dan tidak terdaftar di panitia.
Otomotif dan jasa transportasi dengan 12 peserta, menduduki nilai transaksi tertinggi yaitu sekitar Rp951.700.000/hari, disusul kuliner dengan 156 peserta sekitar Rp257.460.000/hari dan tekstil 37 peserta dengan nilai transaksi sekitar Rp213.550.000/hari.
Bidang properti dan telekomunikasi lima peserta dengan nilai transaksi Rp103.500.000/hari, aksesoris 31 peserta dengan transaksi Rp91.450.000/hari, mainan dan buku 48 peserta dengan nilai transaksi Rp70.250.000/hari serta lain-lain yang tidak termasuk kategori lainnya lima peserta dengan nilai transaksi Rp25.800.000/hari.
Sementara bidang kerajinan kreatif UMKM dan dinas/kecamatan 49 peserta dengan nilai transaksi Rp20.000.000/hari, kesehatan dan kecantikan 19 peserta dengan nilai transaksi Rp17.615.000/hari, elektronik dan peralatan rumah tangga tiga peserta dengan nilai transaksi Rp15.700.000/hari, serta perbankan dan jasa keuangan dua peserta dengan nilai transaksi Rp3.000.000/hari.
Meski jumlah peserta dan peredaran uang meningkat dibanding tahun lalu, namun jumlah peredaran uang tidak mencapai target. Saat membuka Sampit Expo 2015, Bupati H Supian Hadir menargetkan perputaran uang bisa mencapai Rp20 miliar, namun ternyata hanya sekitar Rp15,9 miliar.
"Kenaikan tahun ini cukup signifikan, tapi kami akui belum bisa mencapai target. Evaluasi kami, ini disebabkan karena waktunya lebih singkat dan kita juga harus segera menyiapkan Kalteng Expo tanggal 19 Mei ini. Kenaikan harga juga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat," kata Mudjiono.
Panitia juga menghimpun kritik dan saran dari masyarakat selama Sampit Expo dan Pasar Rakyat berlangsung. Umumnya masyarakat berharap gedung baru yang digunakan untuk Sampit Expo segera dirampungkan sehingga bisa menjadi gedung untuk promosi sekaligus harapan masyarakat Kotim.
