Legislator Minta Pemerintah Awasi Peredaran LPG

id Legislator Minta Pemerintah Awasi Peredaran LPG, Wiliam Novetra

Legislator Minta Pemerintah Awasi Peredaran LPG

Seorang Pekerja memeriksa tabung LPG sitaan di Mapolda Metro Jaya , Jakarta, Selasa (13/11). (FOTO ANTARA/Ujang Zaelani)

....Bagi yang mampu, saya menyarankan untuk menggunakan tabung gas 12 kg, dan jangan ikut-ikutan latah jadi miskin,"
Sampit (Antara Kalteng) - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Wiliam Novetra meminta agar pemerintah daerah setempat mengawasi peredaran LPG, diduga palsu atau oplosan.

"Pengawasan itu perlu dilakukan, untuk mencegah masuknya LPG palsu atau dioplos dengan air karena di daerah lain di Kalteng barang palsu itu ada ditemukan," katanya di Sampit, Sabtu.

Selain untuk mengantisipasi masuk dan beredarnya LPG oplosan, pengawasan juga untuk menekan naiknya harga LPG baik itu tabung 12 kg maupun 3 kg.

Harga tabung LPG 3 kg di Kabupaten Kotim tergolong masih tinggi, yakni berkisar antara Rp30.000 hingga Rp35.000 per tabung, hal itu dikarenakan di wilayah itu belum diberlakukannya konversi dari minyak tanah ke gas.

Konversi minyak tanah ke gas di Kabupaten Kotim saat ini masih dalam proses, dan direncanakan akhir 2015 nanti sudah mulai terealisasi.

"Untuk tabung gas 3 kg, saat ini masih dipasok dari Palangka Raya dan Banjarmasin, Kelimantan Selatan (Kalsel), sehingga membuat harganya lebih mahal dari HET (harga eceran tertinggi) yang sebenarnya," katanya.

Sedangkan untuk tabung gas LPG 12 kg di pasaran di jual dengan harga antara Rp180.000-Rp185.000 per tabung.

Wiliam mengimbau kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke atas untuk tidak menggunakan gas 3 kg karena hal itu akan memicu naiknya harga.

Jika mengacu pada UU Migas Nomor 22 Tahun 2001, LPG 3Kg hanya di peruntukan bagi masyarakat yang tidak mampu.

"Tabung gas 3 kg hanya untuk masyarakat miskin, jadi bagi yang mampu, saya menyarankan untuk menggunakan tabung gas 12 kg, dan jangan ikut-ikutan latah jadi miskin," ucapnya.