Pendukung UJ Kembali Demo KPU Barito Utara

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Ratusan pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Ujang Iskandar dan Jawawi kembali melakukan aksi demo di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Barito Utara di Muara Teweh, Rabu.

Demo hari terakhir selama tiga hari berturut-turut itu merupakan dampak dari Keputusan KPU RI yang membatalkan pasangan calon gubernur dan wakil gubenur Kalteng Ujang-Jawawi, dan selama demo mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dan Satpol PP setempat dipimpin Kapolres Barito Utara AKBP Nurhandono.

Aksi damai dilaksanakan sekitar pukul 12.00 WIB itu berlangsung tertib tanpa terjadi demo anarkis. Poin penting tuntutan mereka yang disampaikan bila paslon Ujang-Jawawi dibatalkan, pilgub Kalteng tidak boleh ada.

Mereka juga membawa spanduk bertuliskan kredibilitas Pilkada Kalteng diragukan, rakyat diberikan contoh politik pembodohan kelompok karena kepentingan.

Dalam orasi mereka sekitar satu jam, mereka meminta KPU RI dan KPU Kalteng tetap mengikutsertakan pasalon nomor urut 3 sebagai calon gubernur dan wakil gubernur periode 2016-2021.

Karena pembatalan putusan terhadap Paslon UJ ini diduga kuat batal demi hukum. Mereka juga menuntut KPU RI dan KPU Kalteng untuk membatalkan jadwal debat kandidat Paslon 28 November 2015, karena proses hukum gugatan tim paslon nomor urut 3 terhadap putusan KPU RI dan KPU Kalteng yang sedang berlangsung.

"Kami juga meminta KPU RI, KPU Kalteng dan KPU Barito Utara untuk tidak melepas atau menurunkan atribut peragaan kampanya (APK) paslon UJ," ujar koordinator lapangan relawan UJ, Pujiono .

Selain itu KPU RI dan KPU Kalteng untuk menghentikan sosialisasi yang hanya mempublikasikan dua pasangan Paslon dimedia masa dan media cetak.

Sebelumnya, Senin dan Selasa aksi demo damai digelar di Kabupaten Barito Utara. Mereka menuntut dikembalikannya pasangan UJ sebagai peserta Pilgub 2015.

Alasannya KPU dianggap tidak konsisten, karena mendiskualifikasi paslon yang diusung Nasdem, PPP, Hanura, dan PKPI. Bahkan menurut simpatisan, KPU sangat tidak konsisten.