Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau, H Nuril Hakim mempertanyakan keakuratan data LGBT (lesbian, gay, biseksual, trans gender) yang disebutkan Dinas Sosial Provinsi Kalteng dimana disebutkan Kabupaten Pulang Pisau berjumlah 16 orang. Dirinya meminta agar data tersebut bisa dikonfirmasi kembali oleh Dinas Sosial atau SKPD terkait yang ada di Kabupaten Pulpis.
"Kita minta SKPD terkait mengkonfirmasi keakuratan data tersebut seperti apa pengambilan data tersebut di lapangan," kata Nuril Hakim, Senin
Munurut Politisi Partai Golkar ini, dirinya juga tidak menampik apabila memang benar ada LGBT di daerah setempat. Hanya saja, upaya apa yang telah dilakukan oleh SKPD terkait dalam menindaklanjuti masalah yang telah menjadi isu nasional ini.
"Harus ada upaya yang di lakukan oleh SKPD terkait agar keberadaan LGBT ini bisa diminimalisir," ucapnya.
Masalah LGBT, terang dia, bukan hal yang baru dan baru sekarang saja mencuat ke permukaan. Adanya jumlah LGBT di Kabupaten Pulang Pisau ini tentu menjadi keprihatinan dan harus menjadi perhatian bagi masyarakat disekitarnya. LGBT bukan untuk dimusuhi tetapi bagaimana bisa mengajak penyandang LGBT itu bisa kembali kepada kehidupan normal.
Pasalnya, kata Nuril Hakim, dari informasi yang diketahuinya bahwa penyandang LGBT ini bisa disembuhkan.
Nuril Hakim juga berharap peran SKPD terkait bisa memantau perkembangan LGBT di Pulpis. Jangan sampai, jumlahnya terus mengalami peningkatan, apalagi menjadi sebuah komunitas yang secara tidak langsung ke depan akan menjadi masalah sosial didalam masyarakat.
Selain itu, paparnya, dunia pendidikan khususnya pihak sekolah memegang peran penting. Bukan hanya memberikan ilmu dan pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga mencetak karakter dan mental peserta didik sehingga masalah LGBT ini bisa diminimalisir dan ditangani secara bersama-sama.
"Semua pihak, termasuk masyarakat harus ikut terlibat bersama-sama. Kita tidak ingin LGBT ini nantinya berkembang menjadi persoalan dan masalah sosial yang berdampak dalam kehidupan masyarakat," demikian ungkap Nuril Hakim.