Polres Barito Utara Gelar Operasi Simpatik Telabang

id Polres Barito Utara, AKBP Nurhandono, Operasi Simpatik Telabang

Polres Barito Utara Gelar Operasi Simpatik Telabang

Ilustrasi, Satlantas Polres Barito Utara saat melakukan razia rutin di simpang tiga arah jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh. Tampak para petugas Satlantas memeriksa kelengkapan kendaraan saat melintas di tempat razia, Senin (29/6). (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Polres Barito Utara, Kalimantan Tengah menggelar Operasi Simpatik Telabang yang digelar mulai 1-21 Maret 2016 di daerah tersebut.

"Konsep operasi simpatik tahun ini adalah optimalisasi penerapan kawasan tertib lalu lintas (KTL) untuk menciptakan lokasi penggal jalan yang tertib marka, rambu, parkir serta pengguna jalan dalam rangka menciptakan Kamseltibcarlantas," kata Kapolres Barito Utara AKBP Nurhandono saat memimpin apel gelar pasukan di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Nurhandono, operasi simpatik telabang ini difokuskan pada kawasan tertib berlalu lintas dan menetapkan indikator keberhasilan serta kinerja petugas pada lokasi.

Operasi yang konsentrasi di jalan wilayah kabupaten Barito Utara, di antaranya jalan dan perlengkapannya (rambu-rambu), alat pengendali dan pengamanan pemakai jalan serta fasiltas pendukung lainnya.

"Petugas yang ditempatkan di kawasan tertib lalu lintas harus proaktif dalam melaksanakan kegiatan penerangan, penyuluhan, teguran dan pengawasan pengendalian lalu lintas secara konsisten sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.

Dalam penertiban di kawasan tertib lalu lintas diharapkan adanya perubahan dan semakin berkembang, sehingga ketertiban dan kepatuhan hukum masyarakat dalam berlalu lintas pada akhirnya dapat meningkatkan citra dispilin nasional.

Diakui Kapolres, manfaat KTL saat ini masih kurang dirasakan oleh masyarakat karena sentuhan dari stakeholder yang membidangi lalu lantas kurang optimal.

"Ini yang akan dilakukan dan harapannya, pada moment operasi simpatik tahun 2016 sudah ada peningkatan sehingga menjadi lokasi penggal jalan tertentu, yang ditangani secara lebih terkoordinatif dan terprogram di masa mendatang," kata Nurhandono.