Penaikan Tunjangan ASN Jangan Sampai Berimbas Korbankan Program Pembangunan

id DPRD Kotim, Kotawaringin Timur, Tunjangan ASN, Kotim, ASN Kotim, Kaji Ulang Tunjangan ASN, Jhon Krisli

Penaikan Tunjangan ASN Jangan Sampai Berimbas Korbankan Program Pembangunan

Ilustrasi (Istimewa)

Kami pastikan pembayaran tunjangan ASN tidak mengganggu APBD dan program pembangunan tetap akan berjalan sebagaimana mestinya,"
Sampit (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sutik meminta Pemkab setempat untuk mengkaji kembali rencana pemberian tunjangan terhadap aparatur sipil negara (ASN).

"Saya mendukung penganggaran tunjangan ASN tersebut, namun sebelum ketok palu alangkah baiknya pemerintah mengkajinya kembali," katanya di Sampit, Selasa.

Sutik yang juga Sekretaris Fraksi Gerindra mengungkapkan, pengkajian kembali anggaran untuk tunjangan ASN tersebut untuk memastikan tidak ada program rencana pembangunan yang dikorbankan.

"Hal yang pasti kami tidak ingin penganggaran tunjangan ASN tersebut merugikan masyarakat," ucapnya.

Dia berharap penganggaran tunjangan terhadap ASN nantinya tidak mengganggu APBD dan jalannya program pembangunan yang telah direncanakan jauh hari.

"Saya kira masih banyak hal yang jauh lebih penting dari tunjangan ASN, seperti pembangunan infrastruktur," ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Jhon Krisli mengatakan, pemberian tunjangan terhadap ASN merupakan hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif.

"Tunjangan itu diberikan semata-mata untuk menghargai kinerja ASN yang bertugas di Kotawaringin Timur," terangnya.

Jhon mengungkapkan, dana untuk tunjangan ASN tersebut di dapat dari pengalihan beberapa pos anggaran di SKPD.

Dengan pengalihan pos anggaran di beberapa SKPD maka penyediaan tunjangan terhadap ASN tidak menguras dana dari APBD.

"Kerangka pola penganggaran biaya untuk membayar tunjangan itu nanti, dikumpulkan dari enam pos anggaran di masing-masing SKPD, seperti anggaran pembelian Alat Tulis Kertas (ATK), makan minum, seragam, perjalanan dinas,pengadaan mobil dinas dan rasionalisasi rehabilitasi bangunan" katanya.

Lebih lanjut Jhon mengatakan, dari hasil penghitungan angka secara keseluruhan dari enam pos anggaran terkumpul dana kurang lebih sebesar Rp119 miliar.

Dari total nilai dana yang terkumpul itu nantinya yang akan dibagi untuk tunjangan ASN sebesar Rp79 miliar, sedangkan sisanya nanti tetap kembali kepada masing-masing pos anggaran sebelumnya.

"Kami pastikan pembayaran tunjangan ASN tidak mengganggu APBD dan program pembangunan tetap akan berjalan sebagaimana mestinya," terangnya.

Jhon juga berharap, dengan diberikan tunjangan tersebut dapat memberikan kesejahteraan dan meningkatkan kinerja ASN.