Sampit (Antara Kalteng) - Sebagian petani di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, padahal sangat dibutuhkan untuk peningkatan produksi pertanian setempat.
"Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi sangat susah. Kami berharap prosedurnya dipermudah dan ketersediaannya mencukupi sehingga petani bisa mendapatkan sesuai harapan," kata Zarkasi Gufran, petani asal Kecamatan Cempaga saat di Sampit, Selasa.
Pupuk sangat dibutuhkan untuk meningkatkan hasil panen. Namun jika harus membeli pupuk di pasaran dengan harga nonsubsidi, dirasa cukup memberatkan petani.
Zarkasi berharap pemerintah menyediakan pupuk bersubsidi dengan jumlah memadai sehingga petani mudah mendapatkannya. Apalagi saat ini petani di Kotawaringin Timur sedang bersemangat meningkatkan produktivitas pertanian.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur, I Made Dikantara mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan dengan sistem tertutup karena jumlahnya terbatas berdasarkan kuota yang diterima masing-masing daerah.
Permohonan alokasi pupuk bersubsidi harus dilakukan melalui kelompok tani dengan membuat RDK atau rencana definitif kelompok yang diajukan satu tahun sebelum pembelian. Tiga bulan sebelum pengambilan pupuk, kelompok tani harus kembali membuat RDKK atau rencana definitif kebutuhan kelompok.
"Berdasarkan RDKK itulah kemudian distributor menyalurkan pupuk bersubsidi kepada kelompok tani. Saat ini permintaan melalui RDK dan RDKK saja jumlah yang diusulkan sudah melebihi kuota yang ada sehingga diberlakukan prioritas," jelas Made.
Saat ini pupuk bersubsidi diprioritaskan untuk tanaman pangan dan holtikultura. Namun kelompok tani disarankan tetap menyampaikan usulan kebutuhan pupuk untuk disampaikan sebagai bahan pertimbangan usulan penambahan kuota oleh pemerintah provinsi.