Tokoh Daerah Jangan Jadi "Kompor", Harusnya Jadi Penyejuk Kerukunan Masyarakat

id Kalimantan Tengah, DPR RI, Hang Ali Saputra Syahpahan, tokoh daerah, Habib H Said Ismail, Yohanes Freddy Ering

Tokoh Daerah Jangan Jadi "Kompor", Harusnya Jadi Penyejuk Kerukunan Masyarakat

Wakil Gubernur Kalteng Habib H Said Ismail, anggota DPR RI Hang Ali Saputra Syahpahan, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Freddy Ering dan Kepala Kesbangpol Kalteng Berlin Sawal menjadi pembicara dalam dialog pembauran kebangsaan di Sampit, Senin (14/1

Para tokoh jangan menjadi "kompor". Masalah kecil jangan dibesarkan dan masalah besar diledakkan..."
Sampit (Antara Kalteng) - Para tokoh daerah di provinsi Kalimantan Tengah diharapkan menjadi penyejuk dan pemersatu untuk menjaga kerukunan hidup masyarakat di tengah berbagai perbedaan.

"Para tokoh jangan menjadi "kompor". Masalah kecil jangan dibesarkan dan masalah besar diledakkan. Harus bisa menyejukkan dan menenteramkan," kata anggota DPR RI, Hang Ali Saputra Syahpahan di Sampit, Senin.

Hang Ali datang ke Sampit bersama Wakil Gubernur Habib H Said Ismail, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kalteng Yohanes Freddy Ering dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kalteng Berlin Sawal.

Mereka hadir di Sampit menjadi narasumber sarasehan pembauran kebangsaan.

Menurut Hang Ali, tokoh agama, masyarakat, adat dan politik, menjadi panutan masyarakat. Peran mereka sangat strategis dan mudah meyakinkan masyarakat.

Untuk itulah para tokoh harus menyadari dan mempunyai komitmen yang sama untuk menjaga kerukunan masyarakat Kalimantan Tengah. Perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan jangan sampai menjadi pemicu perpecahan.

Tugas dan tanggung jawab para tokoh mengelola perbedaan itu menjadi sumber kekuatan. Jika terjadi permasalahan, para tokoh harus cepat tampil di depan menenangkan masyarakatnya dan mendamaikan agar masalah bisa segera diatasi, bukan malah diperbesar.

"Kita harus menjadi negara yang toleran. Tapi tentu masing-masing kita harus tahu bagaimana kita menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukan lingkungan yang menyesuaikan dengan kita, sepanjang itu positif. Kita meletakkan manusia dalam kesetaraan," kata legislator dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah.

Pendapat serupa disampaikan Freddy Ering. Pria yang juga anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah itu mengatakan, pembauran harus dilakukan sepenuhnya. Berbagai perbedaan jangan lagi dijadikan ego yang bisa memicu masalah.

"Kemajemukan dan keberagaman merupakan kekayaan yang sangat berharga. Ini harus dijaga, sedangkan potensi gangguannya harus diantisipasi," kata Freddy.

Forum Pembauran Kebangsaan yang kini juga telah dibentuk di tingkat kabupaten, menjadi wadah bagi anak bangsa di daerah untuk saling mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah, terdiri dari beragam suku, agama, ras dan antargolongan.

Semua harus saling menghargai dan menghormati agar kerukunan di provinsi ini selalu terjaga.

Forum ini membantu menghimpun semua pihak untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika agar terus menjadi landasan kerukunan hidup masyarakat. Pembauran yang baik akan melahirkan semangat kebersamaan yang tinggi.

Sementara itu Wakil Gubernur Habib H Said Ismail mengatakan, Forum Pembauran Kebangsaan memiliki peran sangat penting di tengah masyarakat Kalimantan Tengah yang majemuk.

Forum ini menjadi wadah komunikasi seluruh tokoh untuk mengantisipasi dan mencari solusi bersama jika ada masalah.

"Pembauran suku, agama, ras dan antargolongan di Kalteng perlu ditingkatkan meski kehidupan kerukunan kita saat ini cukup baik. Saya berharap tokoh lintas suku dan agama sering berdiskusi," kata Ismail.

Jika semua orang memahami Bhinneka Tunggal Ika secara universal, dirinya yakin perpecahan tidak akan terjadi.

Secara khusus dia menyinggung Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki tantangan besar dalam menjaga kerukunan karena daerah ini merupakan kota pelabuhan.

Berbagai suku, agama dan ras tinggal di daerah ini dengan masing-masing kebudayaan.

Pesatnya pertumbuhan ekonomi Kotawaringin Timur juga bisa menjadi potensi munculnya masalah sosial.

Untuk itulah semua pihak diimbau untuk mengedepankan kebersamaan untuk bersama-sama menciptakan kedamaian dan kerukunan.