Lorenzo bergabung dengan pabrikan Italia itu pada musim balap MotoGP 2017, setelah sembilan musim bersama Yamaha dan menghasilkan tiga gelar juara
Pebalap Spanyol di peringkat 10 pada tes pramusim di Sepang itu mengalami hari pembukaan yang sulit. Ia juga finish di posisi ke delapan pada tes di Phillip Island, dan mengatakan "ada sesuatu yang masih belum tepat".
Iannone yang kini bersama tim Suzuki, setelah empat musim bersama Ducati, mengakui bahwa motor yang dikendarai Lorenzo memang sulit dikuasai.
"Untuk menyesuaikan diri dengan Ducati adalah pekerjaan yang berat, Itu adalah motor yang perlu dikendarai dengan gaya yang sama sekali berbeda," kata Iannone kepada Autosport, Kamis (2/3) waktu setempat.
Ia menimpali, "Hal itu lebih mudah dalam beberapa tahun terakhir. Memang benar motor menuntut gaya tertentu, tetapi tetap berpotensi untuk menjadi kompetitif. Anda hanya perlu mencari tahu bagaimana cara memanfaatkannya."
"Pertanyaannya adalah waktu yang dihabiskan mengendarai mesin yang sama. Dalam kasus Jorge bersama Yamaha, kemudian pindah ke motor yang berbeda tentunya menuntut perubahan radikal dalam gaya mengendara. Itu memaksa Anda untuk berpikir." katanya.
Ia melanjutkan, "Jika Anda kebanyakan berpikir saat berkendara, maka Anda tidak begitu cepat."
"Anda harus menyesuaikan diri secepat mungkin dengan situasi baru untuk melakukan hal-hal naluriah. Jika naluri Anda masih seperti dulu, maka Anda sulit berkembang," ujarnya.
Iannone menyelesaikan tes pramusim di Phillip Island di posisi ke-13, tertinggal dari pebalap rookie yang menggunakan Suzuki GSX-RR Alex Rins yang berada di posisi keenam.
Namun, Iannone menjadi pemuncak pada tes kedua di Sepang, dan pebalap 27 tahun itu sedang bersiap untuk sesi akhir tes pramusim di Qatar.