Bupati Kobar Prihatin Lihat Kualitas Beras Sejahtera

id Beras Bulog, Rastra, Raskin, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat

Bupati Kobar Prihatin Lihat Kualitas Beras Sejahtera

Bupati Kobar, Hj Nurhidayah (kanan) melakukan sidak usai mendapat keluhan masyarakat terkait beras tak layak konsumsi di Gudang Sub Drive Bulog Pangkalan Bun, Jumat (13/10). (Foto Calvin)

Pangkalan Bun (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah mengaku sangat prihatin melihat kualitas beras sejahtera (Rastra) atau yang dulunya disebut Raskin ketika dibagikan untuk masyarakat yang berhak.

"Kami menerima laporan atau keluhan dari masyarakat Kelurahan Madurejo terkait Rastra yang diterima. Mereka bilang berasnya tidak bagus, sehingga kami berinisiatif melakukan pemeriksaan ke Gudang Bulog Pangkalan Bun," katanya, di Pangkalan Bun, Jumat.

Menurutnya, berdasarkan hasil dari inspeksi tersebut, stok beras yang ada di Gudang Bulog Pangkalan Bun itu sudah berusia 1,4 tahun dengan menunjukkan kondisi beras yang tampak berwarna kuning, berdebu dan berkutu.

Bupati menilai, beras tersebut seperti tidak layak untuk dikonsumsi kondisinya juga tampak seperti sudah terkena air. Dengan adanya kejadian itu Nurhidayah memerintahkan tim teknis yang terdiri dari beberapa dinas untuk segera mengecek ke seluruh masyarakat yang menjadi penerima Rastra.

“Kami minta khususnya Dinas Sosial untuk segera mendata semua penerima beras rastra yang sudah rusak, agar bisa ditukarkan dengan beras yang layak konsumsi di Bulog,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Sub Drive Bulog Pangkalan Bun, Rusli Pisol membantah tudingan bahwa beras tersebut tidak layak untuk dikonsumsi, namun pihaknya juga mengakui bahwa umur beras memang telah berusia 1,4 tahun.

"Yang menentukan beras itu layak atau tidak untuk dikonsumsi adalah badan pengawas obat dan makanan (BPOM), namun menurut perkiraan kami beras itu masih layak," ujarnya.

Terkait adanya beras yang rusak dibagikan kepada warga, Ia mengakui bahwa itu juga menjadi keteledoran pihaknya. Harusnya sebelum disalurkan beras terlebih dahulu disortir untuk memastikan kondisinya masih baik, tidak asal bagi.

"Kalau ada yang menerima beras rusak itu karena kesalahan pegawai kami. Kami berjanji kejadian ini tidak akan terulang kembali," ungkap Rusli.

Selain itu, Rusli mengungkapkan bahwa masyarakat juga jangan membandingkan kualitas beras Bulog dengan kualitas premium di pasaran. Kualitas beras Bulog adalah kualitas medium.