Palangka Raya (Antara Kalteng) - Diduga dianiaya ibu kandungnya sendiri, Dwi Anggraini pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah tewas dengan kondisi sekujur tubuhnya penuh luka lebam bekas dianiaya.
"Dugaan penganiayaan terhadap korban sudah kita laporkan ke pihak Polres setempat, guna mengetahui penyebab meninggalnya anak dari kaka kandung saya ini," kata Neni tante korban, Senin.
Peristiwa tersebut diduga kuat terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di Jalan Tjilik Riwut Km 9, komplek pemukiman Bukit Ketimpun. Wanita berumur 14 tahun tersebut tewas di temukan warga dalam keadaan lemah dan badan sudah penuh luka lebam.
Ketika itu tetangga korban yang mengetahui korban tak sadarkan diri, langsung membawa korban kerumah sakit yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 11. Sayang nasibnya tidak bisa tertolong, karena saat sampai di puskesmas nyawanya sudah meninggal dunia.
"Karena ada luka lebam disekujur tubuh korban, pihak puskesmas yang sempat menangani yang bersangkutan langsung melarikan ke RUSD Doris Sylvanus untuk dilakukan visum," katanya.
Perkara ini juga sudah dilaporkan oleh keluarga dari ayah korban yang juga sudah meninggal sejak korban masih kecil, untuk mencari tahu apa penyebab kematian Dwi Anggraini yang terkenal sangat pendiam itu.
"Kita keluarga minta pihak kepolisian apabila betul dilakukan dengan sengaja, maka pelaku bisa dihukum dengan setimpal dengan perbuatannya itu," ucap Neni sambil meneteskan air mata.
Berdasarkan hasil visum Dokter Forensik Dr. Doris Sylvanus, Dr. Ricka usai melakukan visum terhadap jenazah menyatakan, dari sekujur tubuh korban didapati luka lebam seperti paha bagian kanan dan kiri, betis, tangan kanan dan kiri, kepala dan pelipis bawah mata kaki sebelah kiri, serta bagian leher yang diduga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Almarhum memang mengalami luka di paha sebelah kanan. Mengenai hasil visum sementara korban mengalami luka lebam, baik dari ujung kepala sampai keujung kaki," katanya.
Dilain pihak, Kasat Reskrim AKP Ismanto Yuwono menanggapi masalah tersebut, peristiwa ini sudah ditangani Sat Reskrim. Hal ini bertujuan mencari tahu kebenaran dalam kasus ini.
"Sembari menunggu hasil visum dari tim dokter, laporan mereka sudah ditangani oleh Sat Reskrim," katanya.
Rencananya jenazah korban usai dilakukan pemisuman oleh tim dokter akan langsung dibawa pulang untuk disemayamkan di kediaman korban.
"Untuk penguburannya Selasa apabila tidak ada halangan serta lain sebagainya," tandasnya.
Berita Terkait
BNK Kotim deteksi dini penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar
Senin, 13 Mei 2024 19:20 Wib
Percasi Kapuas diminta sosialisasikan catur kepada pelajar
Minggu, 12 Mei 2024 8:07 Wib
Bus yang ditumpangi rombongan pelajar SMK alami kecelakaan di Subang
Sabtu, 11 Mei 2024 22:13 Wib
Evakuasi dua pelajar tenggelam di bekas galian pasir
Sabtu, 11 Mei 2024 21:00 Wib
Disdik telusuri video pornografi diduga pelajar Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 16:53 Wib
Gebyar Talenta Spensa, ratusan pelajar unjuk bakat dan keterampilan
Minggu, 5 Mei 2024 7:05 Wib
Ini manfaat program pertukaran pelajar ke luar negeri bagi profil karier
Kamis, 2 Mei 2024 17:02 Wib
Ratusan pelajar di Kapuas ikuti lomba kaligrafi
Rabu, 1 Mei 2024 13:11 Wib