Ternyata! Masih Banyak Penumpang Pesawat tak Tahu Barang Berbahaya

id bandara sampit, Kepala Bandara Haji Asan Sampit, Zuber, tak tahu barang bawaan di bandara haji asan sampit

Ternyata! Masih Banyak Penumpang Pesawat tak Tahu Barang Berbahaya

Petugas keamanan Bandara Haji Asan Sampit memusnahkan benda-benda berbahaya yang disita dari calon penumpang, Kamis (2/11/17) Ist

Sampit (Antara Kalteng) - Hingga kini ternyata masih banyak calon penumpang di Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, yang tidak mengetahui barang apa saja yang berbahaya jika dibawa ke dalam pesawat saat penerbangan.

"Kami kembali memusnahkan barang-barang berbahaya yang diamankan dari calon penumpang. Ini demi keamanan dan keselamatan penerbangan," kata Kepala Bandara Haji Asan Sampit, Zuber di Sampit, Kamis.

Pihak keamanan bandara kembali memusnahkan ribuan barang yang membahayakan keselamatan penerbangan. Barang-barang itu disita dari calon penumpang saat pemeriksaan oleh petugas di pintu masuk ruang tunggu keberangkatan.

Barang yang dimusnahkan berupa korek api gas, gunting, pisau, garpu, batere, tanaman, mata bor, tembaga, silet dan pupuk. Korek api gas merupakan yang terbanyak yakni 3.667 buah. Selain itu ada pula 179 buah gunting, 10 buah pisau, 11 bola lampu, 31 silet, batere 10 biji, tembaga 5 buah, 3 garpu, 4 mata bor, satu tanaman dan 19 karung kecil pupuk.

Pemusnahan disaksikan oleh petugas dari instansi penegak hukum seperti dari Polres, Brimob, TNI dan instansi terkait lainnya. Pemusnahan dilakukan dengan dilakukan dengan cara dilindas menggunakan alat berat sehingga benda-benda itu tidak bisa digunakan lagi.

Barang-barang itu merupakan hasil penyiataan selama enam bulan terakhir. Selain menyita barang berbahaya itu, petugas juga memberi peringatan dan pemahaman kepada penumpang agar tidak lagi membawa barang berbahaya atau terlarang ke pesawat.

"Kami bersyukur jumlahnya semakin menurun. Seperti korek api gas, saat pemusnahan sebelumnya jauh lebih banyak yaitu 4.147 buah. Ini dikarenakan kesadaran penumpang yang sudah baik. Kami berharap kita semua memahami bahwa ini demi keselamatan semua," ucap Zuber.

Ditambahkan Zuber, sebagian besar pelanggaran oleh penumpang disebabkan faktor ketidaktahuan. Namun ada pula yang sengaja membawa karena berpikir mencoba-coba dengan harapan bisa lolos dari pemeriksaan petugas. Untungnya petugas tetap teliti dalam melakukan pemeriksaan.