Sampit (Antara Kalteng) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menerima orang utan yang diduga korban kebakaran lahan beberapa waktu lalu dari warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Orang utan tersebut dampak dari kebakaran tahun 2015. Kami berterima kasih kepada warga yang sudah menyerahkan satwa liar yang dilindungi ini kepada kami," kata Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit Muriansyah di Sampit, Senin.
Satwa dilindungi itu diserahkan warga bernama Juairiah, warga Jalan Setia Kawan Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang.
Orang utan tersebut berasal dari sekitar Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut pada akhir 2015. Saat itu, kebakaran lahan marak terjadi sehingga banyak orang utan yang menyelamatkan diri keluar dari hutan.
Awalnya orang utan itu dipelihara oleh kerabat Juairiah. Setelah diberi tahu bahwa orang utan merupakan satwa dilindungi, kerabat Juairiah tersebut menitipkan orang utan itu kepada Juairiah kemudian orang utan dibawa ke Sampit untuk diserahkan ke BKSDA.
Hasil pemeriksaan, orang utan tersebut dalam kondisi sehat. Selanjutnya akan direhabilitasi di Orangutan Foundation International (OFI) di Pangkalan Bun agar orang utan tersebut mampu mandiri sehingga siap dilepasliarkan di habitat aslinya.
Muriansyah mengimbau masyarakat untuk tidak memelihara, menjual, atau membunuh orang utan dan jenis satwa lainnya. Jika ngotot melakukan itu maka akan diberi sanksi tegas.
Berita Terkait
Disdik telusuri video pornografi diduga pelajar Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 16:53 Wib
PT Globalindo Alam Perkasa bergerak cepat membantu korban banjir di Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 15:24 Wib
BMKG Kotim minta masyarakat waspadai fenomena bulan perigee terhadap banjir
Minggu, 5 Mei 2024 7:17 Wib
Gebyar Talenta Spensa, ratusan pelajar unjuk bakat dan keterampilan
Minggu, 5 Mei 2024 7:05 Wib
Pemkab Kotim optimalkan persiapan pembentukan BNNK
Jumat, 3 Mei 2024 20:24 Wib
Dinkes Kotim kerahkan posko keliling bantu korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 20:16 Wib
Wabup Kotim: Status tanggap darurat untuk optimalkan penanganan banjir
Jumat, 3 Mei 2024 17:58 Wib
Bupati Kotim temukan drainase yang ditutup warga
Jumat, 3 Mei 2024 16:53 Wib