PKS Kalteng Kecam Ulah Donald Trump

id PKS kalteng, donald trump, yerusalem

PKS Kalteng Kecam Ulah Donald Trump

Ketua Umum DPW PKS Kalteng Heru Hidayat. (Istimewa)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Kalimantan Tengah ikut mengecam ulah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendukung Yerusalem sebagai ibukota Israel karena telah melukai hati seluruh masyarakat dunia yang mendambakan kedamaian dan ketenteraman.

Donald Trump telah mengundang kemarahan Umat Islam dunia dan masyarakat lain sekaligus mengabaikan fakta sejarah serta makna demokrasi yang menjunjung tinggi hak asasi, kata Ketua Umum DPW PKS Kalteng, Heru Hidayat di Palangka Raya, Minggu.

"Penjajahan apapun alasannya sungguh merupakan perilaku biadab yang sangat-sangat bertentangan dengan peri kemanusiaan dan keadilan yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945," tambahnya.

Menurut Heru yang pernah menjadi Anggota DPRD Kalimantan Tengah periode 2009-2014 ini, sebagai bangsa yang beradab pihaknya menolak keras segala bentuk penjajahan di muka bumi apapun alasannya, dan juga mengecam keras kebiadaban bangsa Israel terhadap bangsa Palestina.

Untuk itu Umat Islam dan seluruh anak Bangsa seharusnya mengetahui masalah Palestina bukanlah persoalan rakyat Palestina saja, melainkan Umat Islam secara keseluruhan, bahkan masalah seluruh umat manusia yang mencintai perdamaian.

"DPW PKS Kalteng menyerukan dan mengajak kepada seluruh pengurus anggota dan simpatisan untuk melakukan aksi menolak keputusan Donal Trump yang mengakui bahwa Yerusalem menjadi Ibukota Israel, bersama elemen masyarakat lainnya Minggu (10/12) di kawasan Bundaran Besar dari pukul 12.00 sampai dengan selesai," ucapnya.

Harapannya aksi ini juga melakukan doa bersama dan penggalangan dana dari Umat Islam Kalteng untuk membantu perjuangan kemerdekaan bagi Bangsa Palestina sekaligus meringankan sebagian beban mereka dari siksaan, penindasan dan segenap kebiadaban yang dilakukan oleh bangsa penjajah Israel.

"Mari menyatukan gerakan mengecam tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Negara Israel. Ini tentang kemanusiaan dan penghapusan penjajahan," demikian Heru.