Korban Tenggelam di Sungai Mentaya Berhasil Ditemukan [VIDEO]

id tewas tenggelam,sungai mentaya,sampit

Korban Tenggelam di Sungai Mentaya Berhasil Ditemukan [VIDEO]

Tenggelam sekitar 28 jam, jenazah Imam (18) ditemukan mengapung di Sungai Mentaya perairan Samuda, Jumat (5/1/2018) sore. (Foto Jurnalis Warga)

Jasad korban mengapung sekitar 100 meter dari tempat dia diketahui tenggelam. Tubuhnya sudah membengkak,"
Sampit (Antaranews Kalteng) - Imam (18) warga Desa Setiruk Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, yang tenggelam di Sungai Mentaya Sampit, Kamis (4/1) siang, ditemukan mengapung tidak bernyawa pada Jumat sore.

"Jasad korban mengapung sekitar 100 meter dari tempat dia diketahui tenggelam. Tubuhnya sudah membengkak," kata Kapolsek Jaya Karya Ipda Hamdan Samudro di Sampit, Jumat.

Saat kejadian, Kamis sekitar pukul 11.00 WIB, Imam mengantar kedua orangtuanya yaitu Muhran dan Raudah ke Pasar Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Mereka berangkat menggunakan perahu karena lokasi pasar memang berada cukup jauh dan lokasinya di seberang sungai.

Usai mengantarkan orangtuanya, korban bermaksud pulang dulu ke rumah. Sementara itu, orangtua korban belum beranjak dari dermaga sambil melihat anak mereka memutar haluan.

Saat di tengah sungai, laju perahu tersendat karena ada masalah di bagian kemudi. Saat hendak mencari tahu apa yang terjadi dan hendak memperbaiki kerusakan itulah, korban kehilangan kendali dan keseimbangan sehingga tercebur ke sungai.

Kedua orangtua korban yang melihat kejadian itu dari kejauhan, langsung berteriak meminta tolong warga sekitar. Mereka kemudian mendatangi perahu korban di tengah sungai, namun ternyata korban sudah tenggelam.

Baca: Warga Kotim Tenggelam di Sungai Mentaya

Pencarian dilakukan oleh tim gabungan terdiri warga, Polri, Badan SAR Nasional, TNI dan instansi lainnya. Penyisiran menggunakan kapal patroli dan perahu tradisional yang dilakukan pada hari pertama, tidak membuahkan hasil.

Pencarian kemudian dilanjutkan mulai Jumat pagi dengan menyisir perairan yang diketahui terdapat populasi buaya ganas itu. Pencarian membuahkan hasil sekitar pukul 16.00 WIB ketika tubuh Imam yang sudah membengkak, mengapung ke permukaan sungai.

"Hasil pemeriksaan, tidak ada luka gigitan atau hal apapun di tubuh korban. Korban meninggal akibat tenggelam. Jenazahnya langsung dibawa keluarganya ke Desa Setiruk untuk dimakamkan," ujar Samudro.

Masyarakat diminta lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai. Selain menghindari kecelakaan transportasi sungai, kewaspadaan juga diperlukan untuk menghindari serangan buaya yang masih mengancam.