TPID : Komoditas pangan jangan sumbang inflasi kalteng

id TPID Kalteng,Setian,inflasi kalteng

TPID : Komoditas pangan jangan sumbang inflasi kalteng

TPID Kalteng memaparkan kondisi dan langkah mengantisipasi inflasi selama Februari 2018, di ruang pertemuan Asisten II Pemprov Kalteng, di Palangka Raya, Jumat(2/2). (Foto Antara Kalteng/Jaya Wirawana Manurung)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua Tim Penanggulangan Inflasi Daerah Kalimantan Tengah, Setian menegaskan upaya keras pihaknya mengantisipasi agar berbagai komoditas inti pangan jangan menjadi penyumbang inflasi yang diprediksi terjadi Februari 2018.

"Prediksi terjadi inflasi karena telah mulai diberlakukannya kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10,04 persen dan peningkatan harga minyak dunia," kata Setian kepada pers di Palangka Raya, Jumat.

Rencana program penyederhanaan golongan listrik rumah tangga oleh PLN periode Januari sampai Juli 2018, serta potensi peningkatan harga emas dunia dan minyak dunia yang berdampak pada meningkatnya harga barang impor, ujarnya.

Selain itu, terjadinya inflasi pada Februari 2018 juga dipengaruhi gangguan jalur distribusi pada saat musim hujan dapat mengganggu pasokan komoditas inflasi inti dari luar daerah.

Pria yang juga Deputi Bank Indonesia Kalimantan Tengah ini menyebut, meningkatnya curah hujan dapat berpotensi mengganggu tingkat produksi dan jalur distribusi pangan, serta kondisi gelombang laut di wilayah Kalimantan Tengah dan Surabaya maupun Semarang mencapai 1,25 meter hingga 2,5 meter.

"Walau berbagai penyebab terjadinya inflasi tersebut mayoritas di Pusat dan kondisi alam, tapi TPID Kalteng tetap mempersiapkan berbagai langkah. Setidaknya, komoditas pangan jangan sampai ikut menyumbang inflasi," beber Setian.

TPID Kalteng pun memastikan bahwa ketersediaan beras yang tersedia di Bulog setempat mencapai 4.558 ton atau mampu memenuhi kebutuhan provinsi ini selama 4,32 bulan, ditambah gula 1.602 ton, minyak goreng 58.370 liter, daging kerbau 1.180 kg dan bawang putih 423 kg.

Selain itu Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (PTPH) Kalteng di tahun 2018 ini berencana membangun kandang penyangga baru di Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kapuas, Seruyan, Barito Selatan dengan kapasitas masing-masing sekitar 5.000 ekor ayam ras.

"Program rutin juga tetap kita lakukan, seperti pasar penyeimbang, kolam penyangga dan pengendalian ekspektasi masyarakat, menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi komoditas yang didatangkan dari luar daerah," demikian Setian.