Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah melalui Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan setempat mengambil sampel air Sungai Barito.
"Pengambilan sampel air Sungai Barito ini guna mengetahui penyebab matinya puluhan ribu bibit ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat di dalam keramba yang ada di tepian Sungai Barito," kata Kabid Pengendalian, Pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara (Barut) Nailil Fasihah di Muara Teweh, Rabu.
Menurut Nailil yang akrab disapa Nining ini pengambilan sampel air Sungai Barito ini dilakukan di tiga titik lokasi yang berbeda, dengan maksud untuk mengetahui keadaan air Sungai Barito.
Sampel air yang diambil ini akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian.
"Sampel air Sungai Barito ini perlu diuji ke laboratorium agar kita bisa melihat dan mengetahui semua hasilnya, baik keadaan PH air, DO, kecepatan arus dan lainnya," katanya.
Dia mengatakan hasil uji sampel air Sungai Barito ini kemungkinan untuk hasilnya sudah bisa keluar dalam waktu kurang lebih satu pekan .
"Hasil pemeriksaan sampel air nantinya akan kita laporkan ke Pjs Bupati Barito Utara Sapto Nugroho," kata Nining.
Dalam sepekan terakhir puluhan ribu bibit ikan di antaranya jenis nila dan lele milik warga di Jalan Srikaya Muara Teweh yang memelihara ikan di keramba di Sungai Barito wilayah setempat mati mendadak.
"Puluhan ribu ekor bibit ikan nila dan lele berukuran jari kelingking milik saya ini mati dalam sepekan terakhir," kata seorang petani ikan keramba Sungai Barito Muara Teweh, Heri Ramadhan.
Baca: Bibit ikan keramba warga di Sungai Barito mati mendadak, kenapa ya?
Sementara Kabid Pengelolaan dan pembudidayaan Ikan pada Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Utara Marzuki mengakui pihaknya mendapat laporan terkait puluhan ribu ekor ikan milik warga di keramba di Sungai Barito mati.
"Kami sudah menurunkan petugas untuk mengetahui penyebab ikan mati itu," katanya.
Marzuki mengatakan ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab matinya bibit ikan tersebut, di antaranya terlalu lama saat diperjalanan, sebab bibit ikan dibawa dari daerah Kalimantan Selatan.
Sehingga kondisi bibit ikan saat itu dalam keadaan kurang baik, ataupun saat ditebar ke dalam keramba keadaan air saat itu kurang bagus atau kondisi airnya dalam keadaan keruh.
"Saran kami agar sebelum melakukan atau menebarkan benih ikan para pembudi daya memperhatikan kondisi air sungai (keruh atau tidak)," ujarnya.