DPRD minta Pemerintah se-Kalteng berinovasi atasi masalah listrik di pelosok

id DPRD Kalteng,Abdul Razak,Listrik di pelosok Kalteng,Wakil Ketua DPRD Kalteng

DPRD minta Pemerintah se-Kalteng berinovasi atasi masalah listrik di pelosok

Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah, Abdul Razak (Foto Antara Kalteng/Jaya W Manurung)

Sudah 70 tahun lebih kita merdeka, kalau masih ada daerah yang tidak merasakan listrik tentu sangat kita sayangkan. Persoalan ini harus menjadi perhatian, provinsi termasuk pemerintah di kabupaten/kota,
Palangka Raya, (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah, Abdul Razak meminta Pemerintah Provinsi bersama Kabupaten/Kota berinovasi mengatasi masalah listrik yang masih banyak belum terpasang di berbagai pelosok desa.

DPRD terkadang kesulitan memberikan jawaban ataupun tanggapan apabila menerima aspirasi dari masyarakat desa mempertanyakan kapan listrik dapat disalurkan ke wilayahnya, kata Razak di Palangka Raya, Senin.

"Sudah 70 tahun lebih kita merdeka, kalau masih ada daerah yang tidak merasakan listrik tentu sangat kita sayangkan. Persoalan ini harus menjadi perhatian, provinsi termasuk pemerintah di kabupaten/kota," tambahnya.

Wakil Rakyat Kalteng tiga periode ini mengakui cukup banyak kendala yang dihadapi dalam pemenuhan energi listrik ke setiap rumah tangga. Selain mempersiapkan sumber energi listrik yang mampu memenuhi kebutuhan, pemerintah juga harus berfikir bagaimana agar bisa terjangkau dan dirasakan oleh semua masyarakat.

"Kalau kesulitan sudah pasti ada, tapi kita harapkan pemerintah provinsi dan kabupaten bisa berkoordinasi. Harus ada upaya agar kesulitan yang dihadapi itu tidak menjadi beban pemerintah," kata Razak.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengatakan Pemerintah kabupaten tentunya di tahun 2018 ini sudah memiliki program prioritas yang tidak jauh berbeda dengan prioritas provinsi. Sebut saja pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan pembangunan ekonomi dalam artian luas. Namun bagi Politisi Golkar ini, pemenuhan listrik tidak kalah penting dibandingkan prioritas lainnnya.

Dia mengatakan minimnya ketersedian listrik sangat vital. Aktivitas pendidikan bisa saja terganggu, pelayanan kesehatan bisa saja kurang optimal apabila di satu daerah masih tidak merasakan listrik.

"Ya, semua bisa berimbas kalau listrik ini tidak terpenuhi. Jadi nanti kita harapkan ada koordinasi antara kabupaten dan provinsi. Kalau ada kesulitan, bisa disampaikan langsung," demikian Razak.