Kalteng kembali inflasi 0,35 persen, ini penyebabnya!

id Kepala BPS Kalteng,Kalteng Inflasi,Palangka Raya inflasi,Sampit inflasi,Maret 2018 Kalteng inflasi,Hanif Yahya Kepala BPS Kalteng

Kalteng kembali inflasi 0,35 persen, ini penyebabnya!

Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya (kiri depan) memaparkan kondisi inflasi provinsi ini selama Maret 2018, Palanga Raya, Senin. (Foto AntaraKalteng/Jaya W Manurung)

Untuk komoditas penyumbang inflasi selama Maret 2018 di Kota Palangka Raya tertinggi ada di daging ayam ras, bawang merah, rokok kretek filter, bensin dan bawang putih
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Badan Pusat Statistik mencatat provinsi Kalimantan Tengah selama bulan Maret 2018 mengalami inflasi yang mencapai 0,35 persen dengan laju tahun kalender 0,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 2,31 persen.

Inflasi 0,35 selama Maret 2018 ini merupakan hasil dari gabungan Kota Palangka Raya yang terjadi inflasi 0,37 persen dan Sampit inflasi 0,31 persen, kata Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya, saat press rilis di Palangka Raya, Senin.

"Dari 82 kota pantauan Indek harga konsumen (IHK) nasional, 57 kota memang mengalami inflasi, dan hanya 25 kota deflasi. Inflasi Kota Palangka Raya berada di peringkat 17 dan Sampit peringkat 23," tambahnya.

Menurut data BPS Kalteng, terjadinya inflasi 0,37 persen di Kota Palangka Raya didominasi oleh meningkatnya indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan 0,93 persen dan sandang 0,46 persen.

Laju inflasi tahun kalender Kota Palangka Raya sebesar 0,72 persen didominasi kenaikan indeks harga kelompok sandang 1,49 persen, dan bahan makanan 1,25 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun Palangka Raya 2,30 persen didominasi oleh kelompok perumahan, air, gas dan bahan bakar 5,58 persen dan sandang 4,84 persen.

"Untuk komoditas penyumbang inflasi selama Maret 2018 di Kota Palangka Raya tertinggi ada di daging ayam ras, bawang merah, rokok kretek filter, bensin dan bawang putih," ucap Hanif.

Sementara terjadinya inflasi 0,31 persen di Sampit selama Maret 2018 karena dipengaruhi meningkatnya indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan 1,37 persen, dan bahan makanan 0,93 persen.

Kepala BPS Kalteng ini mengatakan Laju inflasi tahun kalender di Sampit 1,15 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun 2,32 persen, lebih tinggi dibandingkan di Palangka Raya.

Laju inflasi di Sampit terutama dipengaruhi kenaikan indeks harga pada kelompok kesehatan 3,13 persen dan sandang 2,94 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun didominasi lonjakan kenaikan indeks harga pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 6,35 persen dan sandang 5,02 persen.

"Komoditas penyumbang inflasi di Sampit selama Maret 2018 yakni bawang merah, parfum, ikan tongkol, telepon seluler, dan kacang panjang. Kita berharap beberapa komoditas ini tidak lagi menjadi penyumbang inflasi di Kalteng pada April 2018," demikian Hanif.