Stunting Kalteng masih tinggi, Pemkab/Pemko harus gerak bersama

id stunting kalteng, plt sekda kalteng,stunting

Stunting Kalteng masih tinggi, Pemkab/Pemko harus gerak bersama

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri. (Istimewa)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri menyebut angka stunting sampai tahun 2017 di provinsi ini telah mencapai 39 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional, sehingga dibutuhkan gerakan bersama pemerintah kabupaten/kota untuk menurunkannya.

Upaya menurunkan angka stunting bukan sekedar merealisasikan target nasional yakni 20 persen di tiap provinsi tapi juga mewujudkan generasi penerus yang produktif, kata Fahrizal usai memimpin rapat pembahasan usulan DAK fisik dan APBN 2019 di Palangka Raya, Senin.

"Kalau seseorang itu mengalami stunting, pasti membuat beresiko terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, ginjal, jantung dan sebagainya. Ini perlu ditanggulangi sejak saat ini," ucapnya.

Angka stunting tertinggi di provinsi ini berada di Kabupaten Gunung Mas, Seruyan, Murung Raya dan Barito Timur. Untuk itu, Pemprov bersama Kabupaten setempat harus konsisten menyusun program menanggulanginya.

Fahrizal mengingatkan bahwa upaya menurunkan angka stunting tidak bisa hanya dilimpahkan kepada Dinas Kesehatan, melainkan Dinas PUPR, Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Organisasi perangkat daerah lainnya.

"Saya minta dalam usulan DAK Fisik tahun 2019 juga mencantumkan upaya penanggulangan stunting. usulan anggaran harus lebih besar tapi tetap realistis dan programnya bisa dilaksanakan secara optimal.

Plt Kepala Dinkes Kalteng drg Yayuk Indriyati membenarkan bahwa pada 2017 angka stunting di Provinsi ini mencapai 39 persen. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan 2016, sehingga perlu ada upaya serius untuk menurunkannya di tahun 2018.

Dia mengatakan upaya mengurangi angka stunting ini pendekatan yang perlu dilakukan yakni pola hidup sehat dimulai dari tingkat keluarga. Hal pertama memperhatikan asupan gizi ibu hamil dan bayi sejak masih di dalam kandungan hingga berumur dua tahun.

"Ketersediaan air bersih, toilet dan kebersihan lingkungan juga berpengaruh terhadap seseorang mengalami stunting. Jadi, kesadarah akan beberapa hal ini perlu ditingkatkan agar angka stunting bisa dikurangi," demikian Yayuk.