Ini penyebab kelangkaan gas elpiji 3kg di Palangka Raya

id penyelewengan distribusi gas 3kg,mofit saptono subagio,wawali palangka raya,palangka raya,gas elpiji,kelangkaan gas elpiji

Ini penyebab kelangkaan gas elpiji 3kg di Palangka Raya

Gas elpiji 3kg di tingkat agen. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio menduga kelangkaan dan melonjaknya harga gas elpiji 3kg di Ibu kota Provinsi Kalteng karena adanya penyelewengan distribusi pihak tertentu.

"Dugaan sementara bahwa kelangkaan dan naiknya harga gas elpiji 3kg hingga Rp32 ribu per tabung ini terjadi karena unsur kesengajaan oleh oknum yang membelokkan rantai distribusi," kata Mofit di Palangka Raya, Rabu.

Dia menerangkan, kesimpulan sementara itu didasarkan pada jumlah pasokan gas elpiji bersubsidi selama 2018 sekitar 2,759 juta tabung yang disandingkan jumlah penduduk dan rata-rata konsumsi masyarakat.

"Didasarkan itu, normalnya tidak mungkin kita kekurangan pasokan gas bersubsidi. Namun kami belum tahu secara pasti bentuk kecurangan ini. Apakah terjadi pengalihan gas ke daerah lain atau terjadi pengoplosan," katanya.

Untuk itu, pria nomor dua di "Kota Cantik" ini berharap semua pihak baik Kepolisian, Pertamina, agen, pangkalan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) serta masyarakat dapat melakukan pengawasan distribusi gas bersubsidi secara terpadu.

"Ranah pemerintah kota hanya bisa sampai menertibkan perizinan di tingkat agen dan pangkalan. Jika terbukti curang maka akan kita cabut izinnya. Selebihnya kami minta pihak kepolisian selaku aparat penegak hukum dapat menindak tegas berbagai bentuk tindak pidana yang merugikan para konsumen," katanya.

Pernyataan itu diungkapkan Mofit usai membuka acara rapat terpadu penanggulangan kelangkaan dan melonjakknya gas bersubsidi di Kota Palangka Raya.

Rapat tersebut turut dihadiri jajaran Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Kota Palangka Raya, pihak Polres Palangka Raya, perwakilan Pertamina arena Kalimantan Tengah, serta para agen gas LPG di kota setempat.

Dalam kesempatan itu, pihak Polres Palangka Raya yang diwakili Kasat Intel, AKP Wahab juga menduga kelangkaan dan melonjaknya harga gas melon karena kecurangan oknum.

"Berdasar informasi dari tim di lapangan kejadian ini terjadi karena adanya oknum yang terindikasi melakukan kecurangan. Ini terus kita dalami agar segera terungkap secara jelas," kata Wahab.

Berdasarkan data, untuk wilayah Kota Palangka Raya ketersediaan kuota gas elpiji 3kg pada 2016 tersedia 2,471 juta tabung lebih, pada 2017 tersedia 2,738 juta tabung lebih dan pada 2018 disiapkan 2,759 juta tabung.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palangka Raya, Aratuni pun mengatakan kejadian tersebut terjadi karena adanya oknum yang bertindak curang.

"Pertama dilakukan dengan mengoplos atau memindahkan gas 3kg ke tabung yang lebih besar. Kedua ialah menjual kembali gas elpiji bersubsidi ke daerah luar. Ini dilakukan karena tergiur mendapat keuntungan yang lebih tinggi," katanya.

Untuk itu, pihaknya menggelar rapat tersebut guna mengungkap fenomen kelangkaan dan melonjaknya harga gas bersubsidi tersebut. Selain itu juga merumuskan strategi penanggulangan dan penindakan terhadap oknum yang terbukti melakukan kecurangan.

"Sesuai kewenangan pemerintah kota hanya bisa memberikan sanksi pencabutan izin. Maka untuk penindakan hukum kita menggandeng pihak kepolisan dan untuk sanksi lain seperti terkait pemberian kuota kita menggandeng Pertamina," katanya.