Pengadaan sapi dari Pemprov batal akibatkan warga terbelit utang

id dprd kalteng, arisavanah,pengadaan sapi

Pengadaan sapi dari Pemprov batal akibatkan warga terbelit utang

Anggota DPRD Provinsi Kalteng, Arisavanah. (Foto Antara Kalteng/Yossy Trisna)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pembatalan program bantuan pengadaan bibit sapi Brahma yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2016 dan 2017 telah mengakibatkan sebanyak 60 warga Desa Bukit Sungkai Kabupaten Sukamara merugi bahkan terbelit utang bank.

Informasinya pada saat perwakilan Pemprov mensosialisasikan program bibit sapi tersebut masyarakat diwajibkan membentuk kelompok dan membangun kandang sendiri serta menyediakan kebun rumput sebagai sumber makanan sapi, kata Anggota DPRD Kalimantan Tengah Arisavanah di Palangka Raya, Selasa.

"Kemudian sebanyak 60 warga Desa Bukit Sungkai pun membentuk tiga kelompok, dan meminjam dana dari bank untuk membangun kandang sapi. Masalahnya, kandang sudah dibangun, tapi bibit sapi yang telah dijanjikan sampai sekarang ini tak kunjung diberikan," beber dia.

Biaya untuk membangun satu kandang sapi diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp60 juta hingga Rp70 juta. Karena dana membangun kandang bersumber dari pinjaman bank, maka 60 masyarakat yang terbagi dalam tiga kelompok tersebut membayar cicilan setiap bulannya.

Anggota Komisi B DPRD Kalteng ini mengatakan, ada salah seorang Ketua kelompok yang terpaksa harus membayar sendiri pinjaman di bank. Sebab, anggota kelompok lainnya tidak ada lagi yang mau membayar, sedangkan jaminan pinjaman ke bank menggunakan sertifikat tanah milik Ketua Kelompok.

"Satu kelompok itu jumlahnya 20 orang, dan masing-masing orang membayar cicilan sekitar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Bisa dibayangkan kalau hanya satu orang yang menanggung cicilan tersebut. Kalau tidak dibayar, lahan yang menjadi jaminan disita bank," beber Arisavanah.

Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara ini meminta Pemprov mencari solusi dari permasalahan yang dialami 60 warga Desa Bukit Sungkai Kecamatan Balai Riam itu.

Dia mengatakan warga pada dasarnya masih mengharapkan Pemprov menyalurkan bantuan bibit sapi jenis apapun. Namun, kalau melihat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kalteng untuk tahun 2018 tidak ada memprogramkan pengadaan bibit sapi.

"Tidak tahu kalau nanti diadakan dalam APBD perubahan tahun 2018 ya. Tapi, sekarang ini, saya minta Pemprov mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi warga Desa Bukit Sungkai. Mereka terbelit utang kan karena ingin mengikuti program sapi Pemprov," demikian Arisavanah.