BPS sebut jumlah petani di Kalteng turun

id BPS Kalteng,angkatan kerja kalteng,pengangguran kalteng,Syafi`i Nur ,Kabid Statistik Sosial BPS Kalteng

BPS sebut jumlah petani di Kalteng turun

Kabid Statistik Sosial BPS Kalteng Syafi'i Nur paparkan kondisi keadaan ketenagakerjaan Provinsi ini hingga Februari 2018, Palangka Raya, Senin (7/5/18). (Foto AntaraKalteng/Jaya W Manurung)

Pemerintah sepertinya harus membuat sektor pertanian menjadi menarik bagi masyarakat. Mungkin beberapa kebijakan yang berpihak pada pertanian, khususnya mengenai pemberian bibit maupun pupuk
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah petani di di Provinsi Kalimantan Tengah pada Februari 2018 berkisar 521.890 orang, mengalami penurunan sekitar 3,15 persen dibandingkan Februari 2017 sebesar 554.125 orang.

Penurunan jumlah tersebut mengindikasikan sektor pertanian belum menjadi pekerjaan yang menarik bagi masyarakat di provinsi ini, kata Kabid Statistik Sosial BPS Kalteng, Syafi`i Nur saat memaparkan kondisi keadaan ketenagakerjaan Provinsi Kalteng di Palangk Raya, Senin.

"Pemerintah sepertinya harus membuat sektor pertanian menjadi menarik bagi masyarakat. Mungkin beberapa kebijakan yang berpihak pada pertanian, khususnya mengenai pemberian bibit maupun pupuk," tambahnya.

Berdasarkan data BPS, angkatan kerja di Kalteng pada Februari 2018 sebanyak 1,392 juta orang, naik sekitar 26,4 ribu orang dibandingkan Februari 2018. Untuk penduduk yang bekerja di provinsi ini sekitar 1,352 orang atau meningkat 24,9 ribu dibandingkan Februari 2017.

Sedangkan jumlah pengangguran di provinsi sampai Februari 2018 sebanyak 44,4 ribu orang, mengalami peningkatan sekitar 1,5 ribu orang dibandingkan setahun yang lalu. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) tercatat sebesar 72,97 persen, turun sebesar 0,67 persen dibanding Februari 2017.

"Kalau dilihat dari jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 87,65 persen, dan perempuan 56,60 persen pada Februari 2018 . Tapi, dibanding kondisi setahun lalu, baik laki-laki maupun perempuan mengalami penurunan sebesar 0,09 persen dan 1,33 persen," beber dia.

Kabid di BPS Kalteng ini menyebut, dilihat dari tren sektoral selama setahun terakhir, ada beberapa kategori lapangan pekerjaan yang kontribusi penyerap tenaga kerja mengalami penurun.

Kategori itu yakni, pertanian 3,15 persen, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengelolaan sampah, dan daur ulang serta real estat 0,18 persen, kontruksi 0,32 persen, jasa keuangan dan asuransi 0,09 persen, jasa pendidikan 0,12 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,27 persen.

Dari seluruh penduduk bekerja pada Februari 2018, status pekerjaan utama terbanyak sebagai buruh/karyawan/pengawai sekitar 40,19 persen, berusaha sendiri 19,79 persen, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar 15,83 persen, dan pekerja keluarga 15,36 persen.

"Penduduk yang bekerja dengan status pekerja bebas di pertanian memiliki persentase paling kecil, yakni sebesar 1,62 persen," kata Syafi`i.