Optimalisasi dua BBI mampu penuhi kebutuhan benih ikan di Gumas

id BBI gumas,diskan gumas, trinayati

Optimalisasi dua BBI mampu penuhi kebutuhan benih ikan di Gumas

Kadis Perikanan Kabupaten Gumas, Trinayati. (Foto Antara Kalteng/Jemmy Kamis)

Kuala Kurun (Antaranews Kalteng) - Dinas Perikanan Kabupaten Gunung Mas (Gumas) pada tahun ini sudah bisa memproduksi langsung benih ikan untuk dibudidayakan masyarakat melalui optimalisasi dua tempat Balai Benih Ikan (BBI) yang ada yakni di Kurun dan Tewah.

"Dengan optimalisasi dua BBI tersebut, kami optimis mampu memenuhi kebutuhan benih ikan yang diperlukan oleh kelompok pembudidaya ikan di daerah ini," ucap Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gumas Trinayati, Jumat.

Ia mengatakan, ada tiga jenis benih ikan yang selalu tersedia di dua BBI tersebut, yakni ikan patin, nila dan gurame. Ketiga benih ikan tersebut sangat disukai masyarakat, dan mudah untuk dibudidaya oleh kelompok pembudidaya di daerah ini.

"Dalam membudidayakan ketiga beniih ikan tersebut, tidak bergantung pada pakan dari pabrik. Kita bisa menggunakan pakan daun keladi atau daun singkong dalam proses pengembangbiakannya,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam memasarkan ketiga benih ikan ke kelompok pembudidaya ikan, lanjut dia, ada standar yang sudah diatur dalam Keputusan Bupati Nomor 281 tahun 2017. Untuk benih ikan patin ukuran 1-3 cm dijual Rp 275 per ekor, dan 3-5 cm Rp 450 per ekor. Sedangkan ikan nila ukuran 3-5 cm Rp 400 per ekor, dan 5-8 cm Rp 600 per ekor. Lalu ikan gurami, ukuran 3-4 cm Rp 1.500 dan 5-6 cm Rp 2.000.

"Sebenarnya ada juga beberapa ikan seperti papuyu dan lele yang kita jual, namun yang mayoritas di kedua BBI itu adalah ketiga ikan tersebut," jelasnya.

Biasanya, lanjut dia, kelompok pembudidaya ikan dari berbagai kecamatan akan datang langsung ke BBI untuk membeli. Dari hasil penjualan benih ikan ini, nantinya akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Dinas Perikanan.

"Sekarang ini kita bisa memproduksi langsung benih ikan, maka target PAD yang dibebankan akan bisa tercapai 100 persen," tandasnya.

Ia menambahkan, ke depan pihaknya juga akan mengupayakan masyarakat yang berada di daerah pelosok untuk beralih menjadi pembudidaya ikan. Hal ini mengingat animo masyarakat yang sudah cukup bagus.

"Dari pada menjadi penambang emas, alangkah lebih baik jika mereka memanfaatkan peluang yang ada untuk beralih menjadi pembudidaya ikan," demikian Trinayati.