Pemudik melalui Pelabuhan Sampit diprediksi turun akibat ini

id Pemudik melalui Pelabuhan Sampit diprediksi turun akibat ini,Arus mudik,Pelabuhan sampit

Pemudik melalui Pelabuhan Sampit diprediksi turun akibat ini

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, Toto Sukarno. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Jumlah pemudik saat puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah atau 2018 melalui Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, diprediksi turun dibanding tahun lalu.

"Prediksi angkutan lebaran tahun 2017, jumlah penumpang yang naik sebanyak 18.496 orang dengan 17 call (keberangkatan kapal). Tahun 2018 ini jumlahnya diprediksi 17. 920 penumpang," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, Toto Sukarno di Sampit, Selasa.

Saat ini jumlah penumpang di Pelabuhan Sampit mulai meningkat dari biasanya, namun belum signifikan. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 13 Juni, sedangkan puncak arus balik pada 16 Juni.

Kondisi perekonomian saat ini diperkirakan berpengaruh terhadap penurunan jumlah pemudik. Selain itu, banyaknya pilihan penerbangan, diprediksi juga turut berdampak terhadap turunnya jumlah penumpang kapal laut.

Meski begitu, kemungkinan terjadinya lonjakan penumpang tetap diantisipasi. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit sudah berkoordinasi dengan pihak operator terkait jadwal keberangkatan kapal.

PT Pelayaran Nasional Indonesia menyiapkan sebanyak sembilan kali keberangkatan dan PT Dharma Lautan Utama menyiapkan tujuh kali keberangkatan terhitung mulai H-15 lebaran. Tujuan yang dilayani yaitu Semarang dan Surabaya.

Hari ini rencananya juga akan tiba kapal roro milik PT Fajar Bahari yang juga siap melayani angkutan barang dan penumpang tujuan Jakarta. Namun belum diketahui berapa kali keberangkatan yang dilayani saat puncak arus mudik.

"Fajar Bahari ini baru pertama kali masuk Sampit. Kapasitasnya 160 penumpang, ditambah barang. Kami belum tahu apakah berkelanjutan atau hanya selama Ramadhan," kata Toto.

Toto berharap tidak ada lagi penumpang yang tidak terangkut seperti tahun lalu. Semua jasa pelayaran diminta menjual tiket lebih awal. Masyarakat juga diimbau mudik lebih awal.

Posko angkutan lebaran akan didirikan mulai 31 Mei hingga 1 Juli. Posko gabungan itu akan diisi petugas kesehatan, Jasa Raharja, informasi dan aparat keamanan.

Rencananya akan dibuat tenda di luar terminal agar penumpang tidak berdesakan karena kapasitas ruang tunggu terbatas. Setiap calon penumpang akan diperiksa secara ketat dan diberi gelang khusus sebagai penanda.

Pemeriksaan kelaikan juga akan dilakukan terhadap setiap kapal yang akan berangkat. Hal itu untuk memastikan keamanan dan demi keselamatan seluruh penumpang.