Ini benda pusaka yang diserahkan warga ke Museum Balanga

id Museum Balanga,benda pusaka,mandau,Guntur Talajan

Ini benda pusaka yang diserahkan warga ke Museum Balanga

Museum Balanga yang berlokasi di jalan Tjilik Riwut Palangka Raya bisa menjadi salah satu tujuan wisata budaya dan pendidikan. Hanya saja wisata museum ini belum menjadi destinasi utama, sehingga perlu promosi dan kampanye untuk penyadaran masyarakat pentingnya berwisata yang edukatif. (Foto Antara Kalteng/Zaenal Abidin)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah, Guntur Talajan mengatakan UPT Museum Balanga yang berada di Kota Palangka Raya kembali menambah koleksi benda pusaka di galerinya.

"Penambahan koleksi benda pusaka itu berupa dua mandau serta satu penyang dan satu babasal yang merupakan milik warga yang diserahkan kepada kami," kata Guntur di Palangka Raya, Rabu.

Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Penyang merupakan azimat yang dikenal oleh suku Dayak utamanya rumpun Dayak Ngaju. Sementara babasal biasanya terdiri atas rajah atau barang-barang bertuah yang dibungkus di dalam kain sabuk, sehingga dari luar tidak dapat dilihat langsung.

Baca juga: Wisata budaya Kota Palangka Raya sepi pengunjung dan kurang populer

"Koleksi baru yang diserahkan masyarakat ini merupakan barang asli sehingga dipercaya memiliki kekuatan magis sehingga diperlukan perlakuan khusus dalam proses penyimpanan," kata Guntur.

Mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah ini pun mengapresiasi masyarakat yang dengan sukarela menyerahkan benda pusakanya untuk dititipkan dan dirawat pihak UPT Museum Balanga.

"Kita berharap keberadaan benda pusaka ini dapat memberikan nilai edukasi kepada masyarakat yang berkunjung ke Museum Balanga. Kami juga tetap terbuka dan gembira apabila ada masyarakat yang menitipkan benda-benda bersejarahnya kepada pihak museum," katanya.

Baca juga: Legislator Ini Usulkan Museum Rutin Selenggarakan Kegiatan

Saat ini, Museum yang dikelola Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ini memiliki sekira 6.000 lebih koleksi berbagai jenis benda.

Di antara benda yang disimpan di Museum yang terletak di Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya, Km 2 ini seperti berbagai jenis guci, mandau, piring melawen, manik-manik, tombak, sumpit dan topeng sababuka.

Selain itu juga terdapat sapundu, patung-patung, benda-benda pribadi milik Tjilik Riwut, serta berbagai senjata dan benda bersejarah dan benda khas suku Dayak.

Baca juga: Legislator Minta Siswa Berlibur Kunjungi Museum Balanga

Museum kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah ini sendiri selama Senin-Jumat buka mulai pukul 07.30-15.00 WIB. Sementara untuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional buka mulai pukul 08.00-14.00 WIB.

Sementara bagi pengunjung per orang untuk siswa TK dan SD dikenakan dikenakan tarif Rp1.000, untuk pelajar SMP dan SMA dikenakan Rp2.000 dan untuk mahasiswa, dewasa dan umum dikenakan RP2.500.

Selanjutnya, bagi pejabat pusat dan daerah dikenakan RP3.500 per orang dan turis asing dikenakan biaya Rp15.000 per orang.