Produksi padi Gumas Oktober-Maret capai 5.241 ton

id distan gumas, kardinal, sawah, padi ladang

Produksi padi Gumas Oktober-Maret capai 5.241 ton

Kepala DPKP Kabupaten Gumas, Kardinal. (Foto Antara Kalteng/Jemmy Kamis)

Kuala Kurun (Antaranews Kalteng) - Selama musim tanam (MT) Oktober 2017 - Maret 2018 (Okmar), 12 kecamatan di Kabupaten Gunung Mas mampu menghasilkan ribuan ton hasil produksi padi sawah dan padi ladang.

”Produksi padi sawah dan padi ladang selama MT Okmar 2018 sebanyak 5.241,25 ton, dengan luas tanam mencapai 1.862,5 hektare lahan,” ucap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gumas Kardinal kepada Antara Kalteng di Kuala Kurun, Rabu (23/5/18)

Ia mengatakan, rincian produksi tersebut, yaitu Kecamatan Kurun luas tanam 369 hektare dengan produksi 1.203,6 ton, Tewah 620 hektare dengan produksi 1.887,9 ton, Damang Batu 47 hektare dengan produksi 100,8 ton, Kahayan Hulu Utara (Kahut) 140,5 hektare dengan produksi 330 ton, Miri Manasa 151 hektare dengan produksi 310,8 ton, Mihing Raya 31 hektare dengan produksi 81,2 ton.

Selanjutnya, Sepang 75 hektare dengan produksi 179,55 ton, Rungan 230 hektare dengan produksi 713,6 ton, Manuhing 54 hektare dengan produksi 111,3 ton, Manuhing Raya 24 hektare dengan produksi 44,1 ton, Rungan Barat 41 hektare dengan produksi 93,6 ton, dan Rungan Hulu 80 hektare dengan produksi 184,8 ton.

”Untuk luas tanam MT Okmar tersebut, berasal dari 1.100 hektare lahan cetak sawah baru, dan sisanya merupakan lahan padi ladang dan juga lahan eksisting (lahan lama),” ujarnya.

Ia menambahkan, dari luas tanam yang ditanami padi, hanya ada 1.799 hektare lahan yang berhasil panen. Diantaranya, Kecamatan Kurun 354 hektare, Tewah 609 hektare, Damang Batu 42 hektare, Kahut 137,5 hektare, Miri Manasa 148 hektare, Mihing Raya 29 hektare, Sepang 66,5 hektare, Rungan 223 hektare, Manuhing 53 hektare, Manuhing Raya 21 hektare, Rungan Barat 39 hektare dan Rungan Hulu 77 hektare.

"Penurunan luas panen tersebut dikarenakan ada beberapa lahan yang diserang hama yang menyebabkan gagal panen, terjadinya bencana alam seperti banjir, dan faktor lain," demikian Kardinal.