Sampit (Antaranews Kalteng) - Buaya di Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kembali menerkam warga Desa Bapinang, Kecamatan Pulau Hanaut, saat ia beraktivitas di sungai.
"Korban sudah diberikan pertolongan medis. Kami sudah dan terus mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai," kata Camat Pulau Hanaut, H Eddy Mashami di Sampit, Sabtu.
Kali ini yang menjadi korban keganasan buaya muara itu adalah Tasman (45). Kejadiannya sekitar pukul 05.30 WIB di pinggir sungai di dekat rumah korban.
Saat kejadian, korban bermaksud mencuci muka dan menggosok gigi. Saat itu kondisi sungai sedang pasang dan hari belum terlalu terang.
Korban diduga tidak menyadari kemunculan buaya di sekitar lanting tempat dia beraktivitas. Tanpa diduga, muncul buaya cukup besar dan langsung menerkam kaki kanannya.
Korban berusaha sekuat tenaga melawan dan melepaskan diri dari gigitan buaya. "Untungnya usaha itu berhasil dan buaya melepaskan gigitannya."
Korban kemudian berteriak meminta tolong kepada anak dan istrinya. Akibat kejadian itu, korban menderita luka di sekitar tumit dan lutut kanan. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Bapingan untuk diberi pengobatan.
"Buaya memang sering muncul. Makanya kami mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada," kata Eddy.
Kejadian itu merupakan ketigakalinya buaya menerkam warga sepanjang 2018 ini. Sebelumnya dua warga Desa Ganepo Kecamatan Seranau diterkam buaya saat mereka beraktivitas di sungai pada lokasi dan waktu berbeda.
Bupati H Supian Hadi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat mereka beraktivitas di sungai. Masalah tersebut cukup sulit ditangani karena buaya hidup secara liar di sungai.
"Saya meminta camat dan kepala desa agar mengimbau masyarakat dan melakukan berbagai langkah pencegahan. Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini," kata Supian.
Populasi buaya di Sungai Mentaya diperkirakan cukup banyak, khususnya di sekitar Pulau Lepeh, sebuah pulau yang terletak di tengah sungai. Buaya mengincar kawasan permukiman diduga karena habitatnya rusak sehingga makin sulit mendapatkan makanan.
Setiap tahun kasus terkaman buaya selalu terjadi. Bahkan ada beberapa korban yang jenazahnya tidak ditemukan hingga sekarang.
Berita Terkait
Klub Elkan Baggott selangkah lagi promosi ke Liga Premier
Kamis, 2 Mei 2024 9:08 Wib
Anggota DPRD Barut harapkan Dinas Damkar lebih baik lagi
Sabtu, 20 April 2024 6:25 Wib
Apple lagi-lagi hadapi gugatan, kali ini dengan nilai 1 miliar dolar AS
Senin, 15 April 2024 15:03 Wib
X tak lagi bisa sembunyikan centang biru bagi pengguna premium
Jumat, 12 April 2024 13:53 Wib
Biaya langganan Netflix diperkirakan akan dinaikkan lagi
Kamis, 29 Februari 2024 8:51 Wib
Video musik 'Lagi Syantik' Siti Badriah tembus 700 juta penayangan di YouTube
Kamis, 22 Februari 2024 9:22 Wib
Lagi, petugas KPPS di Klaten meninggal dunia usai bertugas
Jumat, 16 Februari 2024 14:30 Wib
AHY: Jangan lagi ada rakyat terjerat pinjol
Selasa, 6 Februari 2024 21:47 Wib