Ini penegasan KSOP Sampit terkait insiden tongkang tabrak kapal

id Ini penegasan KSOP Sampit terkait insiden tongkang tabrak kapal,Sungai Mentaya,Toto Sukarno

Ini penegasan KSOP Sampit terkait insiden tongkang tabrak kapal

Kepala KSOP Sampit, Toto Sukarno. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit tetap menyelidiki insiden hanyutnya tongkang berisi pasir yang kemudian menabrak sejumlah jamban dan kapal di Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng.

"Ini tetap kami BAP (berita acara pemeriksaan) sebagai bukti bahwa kejadian ini memang terjadi. Sanksi pasti ada, berupa teguran tertulis kepada perusahaan keagenan dan nakhoda. Tapi belum sampai sanksi pidana," kata Kepala KSOP Sampit, Toto Sukarno di Sampit, Jumat.

Kamis (9/8) tengah malam, tongkang Terang 301 berisi pasir dari Desa Rasau Tumbuh Kecamatan Kotabesi yang ditarik tugboat Prima Power 01, tiba dan tambat di perairan kawasan seberang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Tongkang dan tugboat itu milik PT Trans Pasifik Jaya dengan agen PT Jatarim Binau Lines.

Jumat (10/8) sekitar pukul 04.00 WIB, tongkang tersebut hanyut. Saat itu sungai sedang pasang, arus deras dan angin kencang. Kondisi itulah diduga membuat tali tongkang yang diikat ke pohon dan terlepas sehingga tongkang hanyut menghantam pinggir sungai kawasan permukiman di Jalan Iskandar.

Akibat hantaman tongkang, sejumlah lanting, kapal, sampan dan dermaga kecil mengalami kerusakan. Bahkan sebuah kapal bermuatan batu koral dan sepeda motor yang sedang di parkir di dermaga, tenggelam akibat kejadian itu.

Arah laju tongkang bermuatan pasir itu baru berubah ke tengah sungai setelah terhalang kapal besar Orion Star yang sedang tambat di kawasan itu. Saat itulah, tugboat Prima Power 01 berhasil menarik tongkang tersebut dan membawanya tambat ke posisi semula.

KSOP bersama kepolisian masih mendata kerusakan dan total kerugian yang diderita warga. Pihak perusahaan pemilik tongkang dan agen tersebut sudah menyatakan siap bertanggung jawab penuh.

"Kerugian mungkin ratusan juta. Ini masih kami data. Saya minta warga juga tidak mengambil kesempatan dari kejadian ini. Permohonan ganti rugi harus wajar. Ini kejadian di luar dugaan dan tidak diinginkan," kata Toto.

Toto bersyukur tidak ada korban dalam kejadian ini. Agar kejadian ini tidak terulang, harus ada pengawasan ketat dari pemilik tongkang atau agen agar tidak sampai terjadi kejadian serupa.

KSOP juga akan membuat surat edaran untuk mengingatkan seluruh perusahaan pelayaran untuk lebih hati-hati. Nakhoda harus mumpuni dan memiliki pengalaman karena dia berperan penting mencegah terjadinya kecelakaan di perairan.

Toto mengakui, lalu lintas kapal di Sungai Mentaya memang cukup tinggi dan terus meningkat. Diperlukan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat dan perusahaan agar aktivitas ekonomi itu membawa manfaat besar bagi masyarakat namun pelaksanaannya berjalan aman dan lancar.