Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pedalaman Sungai Barito di Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, sudah bisa dilayari kapal dan tongkang setelah debit air naik menyusul hujan beberapa hari terakhir.
"Sejak pagi tadi kapal bertonase besar sudah mulai berlayar di antaranya kapal bis air "Pancar Mas II" yang sempat tidak bisa berlayar selama tiga pekan lebih karena Sungai Barito surut," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dermaga Muara Teweh Dinas Perhubungan Barito Utara Muhammad Nurdin melalui petugas pelabuhan Syamsu Rizal di Muara Teweh, Kamis.
Bis air Pancar Mas II ini merupakan satu-satunya transportasi sungai yang masih bertahan mengangkut penumpang tujuan Muara Teweh - Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan sebaliknya dengan kapasitas muatan sekitar 60 ton dan berpenumpang sebanyak 165 orang.
Menurut Syamsu, kapal bis air ini berangkat setiap hari Kamis pukul 07.00 WIB? dari Pelabuhan Dermaga Muara Teweh mengangkut puluhan penumpang selain tujuan ke Banjarmasin juga sejumlah desa dan kabupaten yang berada di sepanjang Sungai Barito.
"Ketinggian air mulai naik, kini dapat dilayari tongkang berkapasitas muatan batu bara di atas 3.000 ton dan Kamis sore sudah ada empat kapal tarik (tug boat) dan tongkang bermuatan ribuan ton batu bara sudah berlayar ke hilir atau selatan," katanya.
Syamsu mengatakan ketinggian skala tinggi air (STA) di Muara Teweh pada Kamis sore berada di angka 5,60 meter yang menunjukkan ketinggian air lebih aman untuk transportasi sungai, khususnya kapal bertonase besar.
Meski saat ini masih musim kemarau, namun wilayah Barito Utara dan Murung Raya diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir.
"Air Sungai Barito naik biasanya hujan di wilayah utara atau hulu sangat tinggi dan lebat," kata dia.
Sempat surut, Sungai Barito sudah bisa dilayari kapal
Kapal bis air Pancar Mas II berangkat dari Pelabuhan Dermaga Muara Teweh tujuan Banjarmasin, Kamis. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)
