Masyarakat sayangkan pusat kuliner Tunggal Sangomang belum beroperasi

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sejumlah masyarakat Palangka Raya, Kalimantan Barat, menyayangkan pusat wisata kuliner Tunggal Sangomang di pusat kota setempat belum beroperasi padahal sudah enam bulan diresmikan.

"Seingat saya Taman Tunggal Sangomang yang akan dijadikan sebagai pusat wisata kuliner diresmikan Februari lalu. Tapi. saya heran sampai saat ini belum juga beroperasi," kata Nurhamidah warga Palangka Raya, Senin.

Ibu dua anak yang tinggal di Jalan G Obos 12 Palangka Raya itu menyayangkan kondisi tersebut karena hasil pembangunan yang menelan biaya miliaran rupiah itu sampai saat ini belum difungsikan.

Warga Palangka Raya lainnya, Robertinus juga menyayangkan belum difungsikannya pusat wisata kuliner yang terletak di Jalan Yos Sudarso.

"Apalagi saya lihat kondisi fasilitas di sana terutama puluhan kontainer untuk pusat penjualan makanan tidak ada yang merawat sehingga sebagian cat sudah mulai kusam," katanya.

Sebelumnya pada 5 Februari 2018, Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia meresmikan destinasi wisata baru berupa pusat kuliner yang berpusat di Jalan Yos Sudarso.

Saat ini pusat wisata kuliner yang terletak tepat di pinggir jalan raya itu telah dilengkapi dengan 50 kontainer dan akan ditambah lagi sebanyak 27 kontainer yang digunakan sebagai gerai para pedagang.

Kondisi sejumlah cat kontainer pun terpantau mulai kusam, sebagian lainnya terkelupas akibat terkena terik matahari dan hujan.

Para pedagang yang menempati lokasi tersebut ialah pada PKL yang sebelumnya berdagang di sekitar kawasan Bundaran Besar Palangka Raya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto beberapa waktu lalu meminta pemerintah kota segera mengoperasikan pusat wisata kuliner Tunggal Sangomang.

"Pusat wisata kuliner yang dipusatkan di Jalan Yos Sudarso telah diresmikan wali kota pada 5 Februari lalu. Sampai saat ini belum operasional. Kami minta itu segera difungsikan," kata Sigit.

Menurut politikus PDI Perjuangan itu menyebut, belum beroperasinya pusat wisata kuliner tersebut dapat berimbas pada rusaknya sejumlah fasilitas yang ada.

Pemerintah kota pun diminta segera mengambil langkah sigap sehingga pembangunan pusat wisata kuliner tersebut tak terkesan mubazir.