Kesulitan pupuk masih jadi keluhan petani Pulpis, kata Legislator

id dprd kalteng, lodewik christopel iban, pupuk

Kesulitan pupuk masih jadi keluhan petani Pulpis, kata Legislator

Anggota DPRD Kalteng sekaligus Ketua Organda Kalteng, Lodewick C Iban. (Foto Antara Kalteng/Jaya Wirawana Manurung)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Anggota tim reses daerah pemilihan V DPRD Kalimantan Tengah Lodewik Christopel Iban mengungkapkan kesulitan pupuk dan bibit serta minimnya irigasi masih menjadi keluhan petani di Kabupaten Pulang Pisau.

Sebenarnya semangat masyarakat untuk bertani dan menggunakan teknologi pertanian sudah semakin baik, tapi ketersediaan pupuk dan bibit selalu menjadi masalah, kata Lodewik di Palangka Raya, Senin.

"Misalnya di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau. Di sana alat penggiling padinya sudah sangat canggih, modern dan sangat maksimal dalam pekerjaan di lapangan. Tapi itu tadi, keterlambatan pupuk selalu jadi masalah," tambah dia.

Sementara di Kecamatan Selat, Kampung Keramat, Penamas serta di Tarantang, Kabupaten Pulang Pisau, keluhannya ketiadaan irigasi terhadap lahan pertanian. Kondisi itu membuat kawasan tersebut kelebihan air, yang berdampak pada kurang maksimalnya pertumbuhan padi.

Lodewik mengatakan, selain di beberapa wilayah itu, tim reses dapil V juga menerima aspirasi dari warga di Kecamatan Selat dan Dadahut. Di dua kecamatan itu, warga sangat mengharapkan pemerintah kabupaten dan Provinsi Kalteng memberikan bantuan bibit ayam, bebek, ikan, ataupun babi.

"Di Kahayan Hilir Kelurahan Mantaren I Pulang Pisau, mereka juga meminta bibit sengon yang nantinya usulan itu akan ditindaklanjuti. Banyak masyarakat yang ingin bermohon melalui proposalnya kepada anggota DPRD Kalteng," beber dia.

Pria yang juga menjabat Ketua Organda Kalteng itu menyebut, keberadaan mesin pemotong padi di wilayah Dadahup terkesan mubazir. Sebab alat dengan harga senilai miliaran rupiah itu belum bisa dioperasikan hingga saat ini.

Dia mengatakan, ada juga aspirasi menyangkut keinginan alat pemadam dan alat angkut. Selain itu diperlukan juga sumur bor beserta selang dengan panjang standar, agar mampu menjangkau kawasan-kawasan terpencil.?

"Melalui komunikasi serta penyerapan aspirasi di lapangan, diharapkan agar ada tindak lanjut dari pemerintah provinsi dan kabupaten dalam rangka penyejahteraan kehidupan masyarakat di wilayah tersebut," demikian Lodewik.