Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Para ahli mengamati munculnya sebuah fenomena yang dikenal sebagai digital amnesia. Digital amnesia adalah suatu perubahan besar pada perilaku dan daya ingat kaum melek teknologi, terutama generasi milenial.
Digital amnesia terjadi saat masyarakat terlalu menggantungkan diri pada kecanggihan teknologi untuk mengingat berbagai macam informasi, mulai dari yang sepele seperti tanggal lahir pasangan hingga yang sangat penting dan sensitif seperti data pribadi.
Karena merasa bahwa semua informasi sudah tersimpan dalam perangkat elektronik atau internet, Anda pun sudah tak perlu lagi mengingatnya. Sewaktu-waktu informasi tersebut diperlukan, Anda tinggal “mengambilnya” lagi dari perangkat pintar Anda.
Baca juga: Latih daya ingat yang mulai terenggut digital amnesia
Pengaruh digital amnesia pada daya ingat
Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard dan University of Columbia menunjukkan bahwa kemudahan mengakses informasi melalui internet kapan pun dan di mana pun, telah mengubah kemampuan mengingat anak-anak muda di Amerika Serikat.
Begini gambarannya: Anda mungkin lupa judul sebuah film yang pernah Anda tonton dulu. Ketika hendak bercerita pada seorang teman soal film tersebut, Anda tidak bisa mengingat judulnya tapi Anda ingat di situs mana Anda harus mencari judul filmnya. Para peneliti menyebut hal ini sebagai “Google Effect.”
Pada intinya, digital amnesia membuat Anda bergantung pada Internet sebagai tempat pertama untuk mencari jawaban atas apa pun yang ingin Anda ketahui. Anda tak lagi berusaha mengingat-ingat suatu kejadian atau informasi dari memori otak Anda.
Karena itu, segala informasi yang Anda terima pun bisa dengan mudah Anda lupakan. Pasalnya, jika nanti lupa toh Anda bisa mencarinya lagi di internet atau di HP. Itulah mengapa Anda masih ingat nomor telepon rumah Anda sejak 10 tahun yang lalu, karena dulu Anda mau tak mau harus menyimpannya dalam otak.
Sedangkan saat ini Anda mungkin tak ingat berapa nomor telepon pasangan yang hampir setiap hari Anda hubungi.
Karena itu, otak jadi kurang terlatih mengolah informasi mentah menjadi sebuah ingatan, baik jangka pendek maupun panjang. Padahal, proses tersebut sangat penting guna merangsang pembentukan ratusan hingga ribuan koneksi sel saraf baru dalam otak.
Semakin jarang diasah, fungsi otak untuk memproses memori jangka panjang pun akan menurun. Memori jangka panjang sendiri sangat penting bagi perkembangan diri setiap orang.
Memori jangka panjang membentuk identitas setiap orang. Misalnya kenangan soal aroma masakan Ibu tentu akan mendorong Anda agar sering bersilaturahmi dengan Ibu di sela kesibukan. Begitu juga kenangan saat dihukum karena melanggar tata tertib sekolah bisa membentuk pribadi yang taat pada peraturan.
sumber:hellosehat.com
Berita Terkait
Lindungi daya ingat dengan konsumsi multivitamin tiap hari
Selasa, 30 Mei 2023 8:04 Wib
Kekurangan vitamin D bisa tingkatkan risiko demensia
Minggu, 19 Juni 2022 14:46 Wib
Ini saran dokter bila temukan gejala awal demensia Alzheimer
Rabu, 23 Februari 2022 14:58 Wib
Cegah penyakit Alzheimer dengan diet MIND
Senin, 22 Juni 2020 16:41 Wib
Latih daya ingat yang mulai terenggut digital amnesia
Kamis, 20 September 2018 14:59 Wib
Kaspersky Lab: Banyak Terjadi Fenomena Digital Amnesia
Rabu, 6 April 2016 14:08 Wib